Rabu, 26 November 2014

Tak Mampu Pergi - Sammy Simorangkir


Tanpa  sengaja aku putar lagu Sammy Simorangkir dan sekarang aku tergila-gila sama semua lagunya. Dan satu lagu yang tidak bisa hilang dari ingatanku.. Setiap kali dengar lagu ini, hati rasanya nyesss... sakit banget. Entah pembawaan Sammy yang ok banget (Sammy sih emang ok banget kalau bawaain lagu.. soulful banget) atau aku yang terlalu cengeng. 
Setiap hal yang menempel kuat dalam ingatan pasti memiliki makna penting dalam hidup.. begitu juga lagu ini

Kututup pintu cintaku yang sekian lama terbuka untukmu
Lelah hati ini
apakah selama ini cinta yang ada hanyalah semu
betapa sakitnya hatiku
Ketika dirimu memilih dirinya
Hingga kau hiraukan cinta kita
ketika dia yang kau cinta mencintai yang lain
betapa dalamnya terluka hatiku
dan bagaimanakah ku harus meyakinkan diriku
saat kudengar suaramu ku tak mampu pergi
ku tak mampu pergi
Lelah rasanya hati untuk ku bertahan
Namun aku sungguh sungguh tak mampu
oh…
Ketika dia yang kau cinta mencintai yang lain
betapa dalamnya terluka hatiku
dan bagaimanakah ku harus meyakinkan diriku
saat kudengar suaramu hati ku bergetar
saat ku tatap matamu ku tak mampu pergi

Kamis, 13 November 2014

Hidup seperti Sinetron


Hidup ini seperti cerita dalam sinetron.
Aku selalu berpikir bahwa penulis cerita penuh dengan imajinasi dan bisa membuat cerita yang begitu bervariasi. Namun, nyatanya dalam kehidupan, cerita dalam imajinasi itu ada di tengah-tengah kita.
Atau kah sinetron lah yang mengambil alur dari kehidupan nyata?
Mungkin saja keduanya benar...

"Sinetronku" kali ini adalah cerita tragis
Wanita bodoh yang dengan mudah dibuai oleh cerita bohong.


Melupakan orang yang pernah begitu berarti dalam hidup adalah hal yang sulit untuk dilakukan.
Apalagi jika orang tersebut pernah memberi kenangan indah dalam hidup
Tapi jika ternyata orang tersebut tidak pernah ada dan hanya rekayasa, siapa yang harus dikenang?
Jika semua cerita cuma karangan, apakah perlu diingat?
Yang ada dalam kenangan ternyata hanya kebohongan bukan kenyataan.
Semuanya hanya rekayasa saja...Apakah itu masih bisa disebut kenangan?
Yang ada justru kebencian dan sakit hati karena semua yang dikatakan hanya kebohongan.
Orang yang pernah begitu berarti menjadi orang yang paling dibenci.
Yang berarti dalam hidup bukanlah dia tapi orang hasil rekayasanya.
Aku mencintai manusia khayalan dari seorang pembohong.

Adakah yang harus disalahkan?
Perlukah menyalahkan orang lain?
Jika memang mencari kesalahan adalah naluri, maka salahkanlah diri sendiri
Mengapa begitu bodoh... mengapa tidak peka... mengapa begitu mudah terbawa emosi

Pelajaran: Dengarkan hatimu, jangan terbawa emosi. Aku terlalu mengikuti keinginan daging sampai tidak peduli dengan petunjuk yang Tuhan beri.


Markus 14:38
“Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah.” (Seperti Petrus, aku gagal mempertahankan iman dan jatuh dalam pencobaan karena mengikuti keinginan daging)


Galatia 5:16-17, Paulus berkata,
“Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging -- karena keduanya bertentangan -- sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki” 

Rabu, 05 November 2014

Letter to Mr. HS

Dear Mr. HS,

Surat ini sudah aku tulis sejak lama, tapi tidak pernah aku posting. Semua yang aku rasakan dan pikirkan ini ternyata ada waktunya.

Seseorang pernah bilang padaku, kalau aku dan kamu bisa menjalani hubungan ini dan melewati semua halangan yang ada, maka hubungan kita akan sangat menjadi kesaksian dan pasti ikatan di antara kita akan semakin kuat. Tapi sepertinya itu tidak akan pernah terjadi. Hubungan ini begitu rapuh karena hanya dilandaskan kata-kata indah saja, tidak tahan uji. Aku berharap semua tidak seperti sekarang ini. Namun, harapan tinggal harapan karena semua yang ada memang hanya kata-kata bukan kenyataan. Semua hanya kebohongan. Mungkin ini yang terbaik. Mungkin sayang saja tidak cukup untuk membuat hubungan ini bisa berjalan. Mungkin dari awal aku harusnya memilih mengikuti kata hatiku, tidak membiarkan siapa pun masuk ke hatiku ketika aku merasa ada yang tidak benar. Aku terlalu bodoh dan sekarang aku terima pelajaran dari kebodohanku. Walaupun dalam hatiku yang paling dalam, aku tidak ingin semua ini berakhir, karena aku pernah bahagia bersama kamu.

To Mr. HS..
Terima kasih sudah pernah menjadi bagian dari hidupku
Terima kasih sudah memberiku rasa yang lama aku inginkan
Terima kasih sudah menyatakan sayang padaku dan membuatku sayang padamu
Terima kasih untuk semua perhatian dan usaha yang dilakukan untuk mendekatiku
Terima kasih untuk bahagia yang pernah aku rasakan ketika bersamamu

Maaf kalau semua harus berakhir seperti ini
Maaf aku tidak menjadi seperti yang kamu mau
Maaf kalau aku sudah menyusahkan hidupmu
Mungkin maaf terbesarku adalah kepada wanita yang tanpa aku sadar sudah tersakiti.

Aku berharap semua ini tidak menjadi seperti ini. Tetapi aku juga wanita.. aku ga bisa dan ga sanggup menyakiti wanita lain.  Kebohongan selamanya adalah kebohongan. Aku tidak akan menyalahkan kamu. Mungkin perasaanmu ke aku tidak bohong, tapi kenyataan lainnya adalah bohong. Seperti yang selalu aku percaya, bahwa tidak ada hal yang terjadi secara kebetulan.. karena semua sudah direncanakan Tuhan dan itu adalah yang terbaik, termasuk hubungan kita. Aku hanya bisa mendoakan semoga kamu bahagia dan berharap kamu akan membahagiakan pasanganmu, keluargamu.

I have to let go, so I can move on and open new page in my life.
Membuang dan membersihkan tuntas ruang hati supaya hati ini bersih untuk menerima yang baru.
Seberapa pun sayang tapi jika sudah tidak berguna dan tidak bisa diapa-apakan lagi, maka hanya akan menjadi sampah jika terus disimpan.
Good bye and it's over now and forever.

Jumat, 10 Oktober 2014

Apa yang penting dalam sebuah hubungan?

Manusia adalah makhluk sosial yang artinya ga bisa lepas dari orang lain. Manusia selalu berinteraksi dengan orang lain. Interaksi manusia ada yang hanya bersifat jangka panjang dan ada juga yang pendek. (tulisan ini sudah seperti latar belakang paper saja)

Ok.. to the point aja..
Hampir seluruh paper ilmiah yang aku buat semuanya tentang penyesuaian pernikahan (fokus tulisan ini lebih untuk pasangan), tapi sepertinya semuanya hanya teori saja. Sulit untuk dipraktekkan kalau yang paham hanya satu pihak saja. Bagi beberapa orang, butuh  konselor pernikahan untuk mengetahui hal ini. sehingga dapat meminimalkan perceraian/perpisahan. 

It takes two to tango.. butuh dua orang untuk bisa membuat hubungan bisa berhasil. Jika hanya salah satu saja yang berusaha, sedangkan yang lain tidak, maka usahanya akan terasa berat dan cenderung gagal. Hal ini bukan saja berlaku bagi pasangan yang sudah menikah, tetapi juga dari awal ketika menjalin hubungan dengan pasangan

Dalam sebuah hubungan, ada banyak hal yang harus disesuaikan. Berikut beberapa hal yang yang pastinya butuh penyesuaian baik bagi pasangan yang sudah menikah atau bagi yang masih menjalin hubungan:
1. Kebiasaan pribadi. Setiap pasangan harus dapat memodifikasi kebiasaannya yang berhubungan baik waktu, tempat dan barang yang digunakan.
2. Kehidupan sosial. Ketika menjalin hubungan dengan orang lain, maka mau tidak mau, suka tidak suka, kehidupan sosial pun akan menjadi berbeda. teman dan keluarga pasangan, aktivitas yang dijalani pasti akan berubah
3. Komunikasi. Bagiku, ini adalah hal yang paling penting. Pasangan harus dapat mengkomunikasikan setiap hal dengan cara yang konstruktif, menyampaikan perasaan, ide dan kecemasan, saling mendengarkan
4. Pemecahan masalah dan konflik. Ketika kita berhubungan dnegan orang lain, konflik dan masalah sangat mungkin terjadi. Bagaimana pasangan memecahkan masalah dan konflik akan menentukan kelangsungan hubungan
5. Materi. Pemilihan tempat tinggal, pengolahan keuangan sering kali menjadi permasalahan dalam hubungan pasangan yang menikah. Bagi individu yang mulai menjalin hubungan, maka masalah materi pun menjadi faktor penting. Pengeluaran yang awalnya hanya untuk kebutuhan pribadi, sekarang meningkat karena adanya pengeluaran untuk kegiatan bersama pasangan.
6. Keluarga. Ketika menjalin hubungan dengan pasangan, maka tidak dapat dihindari bahwa kita menerima "bonus" berupa paket keluarga. Paket ini terkadang mnguntungkan, namun tidak jarang juga membawa masalah.
7. Dukungan, kepuasan emosi. Dalam menjalin hubungan dengan siapa saja, termasuk dengan pasangan, maka dibutuhkan empati, kepekaan terhadap pasangan dan dukungan emosi.
8. Moral. nilai, dan ideologi. Penting bagi pasangan untuk memiliki nilai dan ideologi yang sama. Hal ini membantu mengurangi konflik yang mungkin terjadi. Pandangan yang sama membawa pasangan kepada pemikiran dan penilaian yang sama.

Bagi pasangan yang sudah menikah, maka hal-hal yang membutuhkan penyesuaian pun semakin banyak, misalnya peran gender (untuk pembagian tugas, perawatan anak, penentu penghasilan), pekerjaan (pemilihan pekerjaan, tempat dan jadwal kerja), kekuasaan dan pengambilan keputusan, penyesuaian seksual, dan lain-lain. Ketika dua pribadi menjadi satu maka dibutuhkan penyesuaian satu sama lain sehingga tidak terjadi konflik. Masing-masing pribadi harus berusaha menyeimbangkan diri dengan pasangan, entah itu menurunkan standar atau justru menaikkan level diri.

Dalam proses penyesuaian ini ada faktor-faktor yang mendukung dan juga menghambat. Beberapa faktor penghambat seperti: tidak dapat menerima perubahan sifat dan kebiasaan dari pasangan, tidak adanya inisiatif, campur tangan keluarga yang terlalu besar, isu SARA, keegoisan untuk mempertahankan  pendapat dan pemikiran masing-masing. Semakin buruk lagi jika pasangan memiliki pola komunikasi yang buruk.

Terlepas dari semua hal yang mungkin dapat menghambat penyesuaian, jika hubungan dilandaskan atas dasar kasih, maka setiap hambatan pasti dapat dilalui. Mengetahui apa yang diinginkan pasangan serta keinginan untuk membahagiakan pasangan tentu dapat menjadi penentu keharmonisan hubungan. Bagiku, kepercayaan, keterbukaan, mencari tahu apa bahasa kasih dari orang yang dikasihi dan berusaha memenuhi apa yang diinginkan dengan landasan kasih TUHAN, maka setiap hambatan akan dapat diatasi.

Kembali lagi, hubungan terbentuk dari interaksi antara 2 orang atau lebih. Jika hanya salah satu pihak saja yang berusaha, hubungan akan timpang. So, jika ingin hubungan yang berhasil dan harmonis, maka usahakan bersama, komunikasikan  dengan cara yang konstruktif  untuk setiap hal dengan terbuka sehingga tidak ada hal yang dapat menghambat dalam hubungan tersebut.




Senin, 22 September 2014

Let me live my own life

Kalau ada yang bilang, "aku mengerti apa yang kamu hadapi,..." itu ga berarti bahwa dia benar2 tahu apa yang aku jalani. Dia hanya mengerti sebagian/potongan kecil dari kejadian dalam hidupku. Aku yang sekarang terbentuk dari berbagai-bagai hal yang terjadi dalam hidupku dan pastinya kejadian-kejadian itu tidak sama dengan yang orang lain jalani. Tiap orang memiliki karakternya sendiri yang terbentuk dari banyak hal dalam hidupnya. Tiap orang punya pengalamannya sendiri yang pasti berbeda dari orang lain sehingga menjadikannya seperti sekarang ini.

Ga ada yang mengerti yang aku hadapi, jadi jangan mengajariku apa yang harus aku lakukan
Ga ada yang paham perasaanku, jadi jangan berusaha mengguruiku
Ga ada yang tahu apa yang aku jalani, jadi jangan menilaiku apalagi menghakimiku
Aku pribadi yang berbeda dengan yang lain.. aku punya jalan hidupku sendiri

Aku tahu kamu ingin membantuku, dan aku menghargai itu..tapi...
Aku cukup bahagia kalau kamu bersedia mendengarku saja
Aku cukup puas dengan keberadaanmu di sampingku saja
Aku cukup lega, kamu ada buatku saat aku butuh
Itu cukup bagiku

Aku akan minta bantuanmu jika memang aku butuhkan
Belajarlah untuk memahamiku, mengerti diriku
Belajarlah untuk melihatku berjalan di jalanku karena itu pasti berbeda dengan jalanmu
Belajarlah untuk terima aku apa adanya
Karena aku hanya ingin jadi diriku, dan aku ga bisa membahagiakan semua orang

Kadang aku memang menyebalkan dan semua yang dikatakan seolah tak diindahkan
Kadang aku hanya ingin menyendiri dan tidak ingin peduli pada semua hal
Kadang aku tidak tahu apa yang aku inginkan
Tapi aku baik-baik saja.. biarkan saja aku begitu
Aku hanya butuh waktu untuk diriku sendiri
Aku butuh waktu hanya bersama Tuhanku saja.


Thank you
You have taught me well, but let me live my life with my own way


Senin, 01 September 2014

September 2014

     Aku tidak tahu cara menyampaikannya dengan lebih baik lagi selain dengan menuliskan apa yang aku rasakan. Menyampaikan langsung terasa sulit karena aku ga sanggup kalau harus merasakan kekecewaan orang lain. Aku berharap apa yang aku sampaikan tidak membuat kecewa tetapi evaluasi diri buat aku dan dia supaya kami sama-sama yakin dengan apa yang kami jalani.
     Sudah sebulan aku menjalani hubungan tanpa status dengan dia, seperti orang berpacaran, tapi tidak. Aku tidak tahu harus menjawab apa kalau ditanya tentang hubungan kami. Semakin lama aku menjalaninya, aku bukan semakin percaya tapi justru semakin was-was. Apa yang pernah terjadi membuatku tidak bisa percaya sepenuhnya lagi. Sekali bisa terjadi, maka berikutnya pun mungkin saja akan terjadi lagi. Pikiran ini yang terus menggangguku. Aku merasa insecure dengan hubungan ini. Terlalu banyak pikiran dan ketakutan dalam diriku, membuatku tidak berani melangkah lebih jauh. Aku hanya berputar-putar saja. Aku tidak yakin dengannya, atau mungkin aku tidak yakin dengan diriku sendiri.. entah lah. Aku tidak merasa ia membuatku yakin mejalani hubungan ini. Aku tidak melihatnya berusaha cukup keras untuk mendapatkanku, atau aku yang menjadi begitu menuntut??? Aku benar-benar tidak tahu apa yang salah sampai aku merasa seperti ini.   
     Terkadang aku berpikir aku ingin melepaskan semuanya saja supaya aku tidak sakit hati di kemudian hari, aku takut kecewa. Tetapi, di sisi lain aku bahagia dengan apa yang ada saat ini, namun aku takut semuanya hanya perasaanku saja. Aku seolah mendapatkan apa yang selama ini tidak aku dapatkan dari orang yang seharusnya memberikan perasaan ini kepadaku.
     Lalu aku ingat kalimat Brad Pitt ketika ia berusaha menjadi pasangan terbaik untuk Jolie di masa yang paling kelam..
"Seorang wanita adalah sebuah cerminan dari pendampingnya, jika kamu mencintai dia dari titik yang paling gila, maka dia pun akan menjadi seperti itu.”
     Aku pun meyakinkan diriku bahwa aku seorang wanita. Aku ingin diyakinkan. Aku ingin dia melakukan apa saja, bahkan sampai hal ekstrim jika memang harus, untuk membuat semua kekuatiranku hilang dan pertanyaan di kepalaku ini terjawab semua. Dan semua yang aku lakukan saat ini karena aku ingin meyakinkan diriku sebelum aku melangkah lebih jauh. Karena semakin jauh langkahku nanti, maka semakin besar resiko yang aku akan hadapi. Aku ingin memastikan bahwa ketika aku menjalani itu semua, aku bersama orang yang tepat, yang aku yakini dan percaya bahwa ia akan melakukan apapun untuk membuatku merasa nyaman dan aman bersamanya, menemaniku melewati setiap rasa takut dan memberiku semangat untuk melanjutkan perjalanan hidup ini. Orang yang aku tahu tidak akan pernah membuatku menyesal telah memilihnya. Karena aku tahu, jika aku telah menentukan pilihanku, maka aku akan memberikan semua yang terbaik hanya untuknya. Sampai saat itu tiba, aku tidak akan melakukan apa-apa dan hanya berdoa kalau Tuhan yang akan menolongku
     Aku percaya Tuhan mau aku menjadi wanita yang layak untuk diperjuangkan karena aku pun mempersiapkan diriku untuk menjadi wanita yang terbaik yang Tuhan inginkan buat pasanganku kelak. Aku percaya Tuhan tahu isi hatiku dan hanya orang yang Tuhan tentukan lah yang bisa mengerti semua ini. Apapun itu, aku akan jalani bersama Tuhan yang memberiku kekuatan. 

Senin, 25 Agustus 2014

To Live by Faith less by Sight

    Di dunia selalu banyak hal yang tidak pasti. Bahkan yang nampaknya sudah pasti aja bisa menjadi tidak pasti. Segala sesuatu berubah dan kita tidak pernah dapat memprediksi seperti apa perubahan yang akan terjadi secara pasti. Sesuatu yang sudah diperkirakan saja bisa meleset. Kadang kita merasa begitu yakin kalau satu hal akan terjadi karena seolah sudah terpola, tapi kemudian dapat berubah tanpa kita pikirkan.
    Hanya ada satu hal yang pasti dalam hidup ini dan tidak akan pernah berubah, yaitu KASIH dari ALLAH. dari dahulu, sekarang, sampai selamanya tidak akan pernah berubah. Aku mengajarkan ini kepada murid sekolah mingguku. Jika kita bisa merasakan angin tanpa melihat angin, namun percaya ketika ada yang berhembus dan bisa menyebut itu angin, maka sama juga dengan Tuhan. Kita tidak melihat Tuhan tapi kita yakin dan percaya itu Tuhan. Ketika kita merasakan KASIH ALLAH, kita percaya ALLAH itu ada.
    KASIH ALLAH tidak pernah berubah. KASIH selalu indah, tidak menyakiti. KASIH itu sabar, murah hati, tidak cemburu, tidak memegahkan diri dan tidak sombong, tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan sendiri, tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain, tidak bersuka cita karena ketidakadilan tetapi karena kebenaran, menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. KASIH tidak berkesudahan.
     Saat ini pun masih harus tetap terus belajar untuk mengasihi seperti KASIH ALLAH. Meski sulit, tapi percaya kalau ALLAH akan menolong dan memberi kekuatan. Berjalan bersama ALLAH untuk melakukan seperti yang IA mau. Hidup dengan iman, bukan hanya dengan dari apa yang kelihatan saja. Belajar mengimani, bahwa ALLAH itu nyata dan KASIH-NYA juga nyata dalam hidup kita. To live by faith, less by sight.

Kamis, 24 Juli 2014

Ketika Hati yang Menentukan

     Sudah 3 bulan lebih aku menjalani hidup tanpa kejelasan dan masih saja aku tidak bisa atau mungkin lebih tepatnya tidak mau "move on". Aku belum bisa dan belum rela melepas semua rasa yang ada di hati. Ketika hati yang menentukan, sulit sekali untuk bisa melepaskan. Tidak ada yang bisa mengendalikan hati. Ia "bekerja" semaunya. Ketika logika mengatakan tidak, tetapi hati mengatakan iya, maka logika pun akan tunduk dan mengalah. Mungkin Superego-ku tidak cukup kuat, atau Id yang terlalu kuat mengendalikan diri.
     Sekian lama aku menutup hatiku karena takut terluka, tetapi ketika aku memutuskan untuk kembali membuka hatiku, aku membukanya untuk dilukai kembali. Entah sampai kapan luka ini akan sembuh. Hanya bisa menangis, mengasihani diri sendiri. Aku seperti menjalani deja vu, mengulang lagi yang dulu aku jalani, kembali menata hidup, belajar untuk bangkit dan  menjalani hidup dengan tegar. 
     Hidup benar-benar penuh ujian yang tidak berakhir. Jika aku mau naik kelas, maka aku harus bisa melewati ujianku. Sanggupkah aku melewati ujian ini?? Dear Lord, help me through this.

Sabtu, 17 Mei 2014

Seiman dan Sepadan

     Sekarang ini aku menjalani fase dimana aku sangat serius menjalani hubungan untuk masa depanku. Aku sedang menentukan pasangan hidupku. Aku tidak ingin main-main ketika menentukan pria yang akan menemani sisa hidupku. Untuk mempersiapkan diri masuk ke dunia kerja saja, kita berusaha memberikan yang terbaik. Sekolah setinggi mungkin, kursus menambah skill sebanyak mungkin, seminar ini dan itu dan lainnya demi pekerjaan yang baik yang sebenarnya tidak akan menemani seumur hidup. Akan ada fase untuk pensiun dan tidak bekerja lagi.
    Untuk urusan pekerjaan aja sampai begitu, apalagi ini untuk pasangan yang akan menemani seumur hidup. Kalau sampai salah, maka rusak sudah semuanya. Dulu mungkin aku bodoh, ketika memilih pasangan asal saja. Tapi, sekarang jangan sampai mengulang kesalahan yang sama. Bukan hanya aku selektif, aku pun mempersiapkan diriku untuk menjadi pasangan yang terbaik buat pria yang Tuhan berikan untukku. Apa yang Tuhan mau adalah pria dan wanita yang mencintai Tuhan, menjadi pria dan wanita terhormat di mata Tuhan.
    Saat banyak pria datang dan masuk ke hidupku, aku selalu ingat dengan prinsip "Seiman dan Sepadan" untuk jadi pasangan. Seiman tidak hanya sekadar seagama saja. Seiman memiliki makna yang lebih dari itu. Banyak orang yang bergama Kristen, tapi apakah mereka benar mengenal Tuhan mereka? Apakah benar mereka mengimani ajaran dari agamanya? Aku ingin memiliki pasangan yang memiliki pengenalan yang benar tentang Tuhan. Lalu, sepadan.. apakah makna sepadan? Banyak yang memaknai dengan penampilan dan hal-hal materi. Sepadan pun memiliki makna yang lebih dalam. Sepadan yang dimaksud oleh Tuhan ketika ia menciptakan Hawa untuk menjadi penolong Adam. Hawa memiliki kapasitas yang sebanding dengan Adam.
    Bagiku menjadi pasangan yang seiman dan sepadan menjadi hal yang mutlak. Aku berdoa untuk pasanganku yang memiliki iman yang sama denganku, sepadan dalam pelayanan, sepadan dalam kapasitas dan kemampuan. Sepadan membuat hal-hal dalam hidup menjadi lebih mudah karena memahami dan menjalani hal yang sama. Sepadan tidak harus selalu sama persis. Sepadan membuat komunikasi menjadi lebih "nyambung". Aku tahu tidak akan mudah menemukan pria seperti itu, tapi aku percaya Tuhan punya cara dan Tuhan selalu memberikan yang terbaik dan indah pada waktuNya, asal kita beriman dan percaya.
    Ketika aku membahas masalah ini dengan temanku, maka pasti banyak akan menganggapku naif. Zaman sekarang, bisa menunggu sampai lumutan kalau mencari pria "sepadan" denganku. "Wanita dengan karir yang baik, berpendidikan, aktif, pintar, mandiri.. semua kualitas yang baik hampir ada dalam dirimu. Banyak cowo yang mungkin akan minder kalau mau mendekatimu." Selalu tanggapan seperti itu yang disampaikan. Jika ia pria pilihan Tuhan, maka semua kualitas baik akan menjadi hadiah yang layak ia terima dalam diri pasangannya. Pria dari Tuhan tidak akan minder mendekati wanita yang baik. Wanita yang mengenal Tuhan, tidak akan menjauh dari pria pilihan Tuhan. Tuhan akan membuat hati kami cukup kuat dan terpaut jika memang kami dipertemukan sebagai pasangan. Akan ada banyak hal yang membuat kami sepadan. Buat teman yang seiman denganku, mereka akan mendukungku dalam doa. Buat mereka yang tidak mengenal Tuhan, maka mereka akan mengganggap aku hidup di dunia dongeng.
    Aku selalu yakin dan percaya bahwa Tuhan sudah mempersiapkan yang terbaik untuk hidup setiap anakNya. Tinggal kita menanti kapan waktu yang Tuhan tentukan. So, buat semua anak Tuhan, cari pasangan yang seiman dan sepadan karena itu yang Tuhan kehendaki dalam hidup kita. Bagaimana kita tahu pasangan kita seiman dan sepadan? Doakan, damai sejahtera akan ada dalam hati jika itu berasal dari Tuhan. Dan pasti Allah bisa berbicara melalui teman-teman yang juga mengenal Tuhan dengan baik, jadi diskusi dan ceritakan dengan "mentor imanmu". GBU

Jumat, 02 Mei 2014

Ramalan Tarot

Store Thamrin, 10 malam

     Ajakan teman untuk hang out setelah seharian kepala panas karena terus dicekokin dengan ilmu dari project baru berakhir dengan bujukan untuk dibacain kartu tarot. Aku sebenarnya tidak ingin diramal karena takut jadi sugesti dan membuatku jadi terbawa. Dalam kondisiku sekarang, aku mudah sekali terpengaruh. Sebenarnya dari dulu aku tidak pernah percaya dengan ramalan. Aku berusaha untuk menjalani hidup dengan pasrah dan berusaha dengan sangat keras supaya bisa tetap berada di jalan Tuhan. Ketika kondisiku sekarang, aku berusaha sendiri untuk bisa tetap setia dengan imanku kepada Tuhan Yesus, aku tidak ingin terpengaruh dunia yang menganggap semua hal itu lumrah karena orang lain juga melakukannya.
   At the end, aku terbujuk. Ini kali kedua dalam kondisi yang hampir sama. 2 orang teman yang bisa meramal ada bersamaku. Satu membaca kartu tarot yang kubuka, satu lagi membaca garis tanganku. Keduanya menyampaikan statement yang sama. Padahal mereka tidak tahu keadaanku. Mereka tidak tahu yang aku jalani. Mereka hanya teman kantor biasa saja. Selama ini juga yang terjadi hanya urusan kantor atau becanda biasa. Mungkin memang mereka punya kemampuan untuk bisa melakukan hal tersebut. Talenta setiap orang memang berbeda.
    Here it is. Mereka berdua menyampaikan hasil yang hampir sama. Aku berada di persimpangan jalan. Pilihan yang akan menentukan masa depan hidupku. Kalau aku terus pada pendirianku sekarang, maka aku akan berakhir menjadi wanita karir dengan kehidupan sosial yang minim. Jika aku mau berubah, maka hidup sosialku yang akan berubah dan karir yang kujalani akan biasa saja. Garis tanganku pun berubah dalam waktu kurang dari 6 bulan. Sebelumnya temanku melihat hal yang berbeda dengan yang sekarang. Garis tanganku mengikuti pilihan hidup yang aku tentukan. Satu hal yang membuat temanku kagum adalah, kartu utama yang terbuka adalah iman. Temanku bilang, semuanya aku jalani dengan penuh iman, biar kehendakMU bukan kehendakku. Aku selalu kuat dan sanggup menjalani semuanya karena iman yang tegar. Kartu lainnya adalah kartu yang kontras, kartu yang menunjukkan kekerasan hati tapi juga kelembutan seorang ibu. I'm a good mommy :)
    Aku masih saja amazed dengan tarot, bagaimana bisa kartu bisa membaca kondisi yang terjadi padaku padahal aku tidak pernah bercerita. Dengan melihat sebuah kartu, lalu ditanya, "kamu sedang dekat dengan beberapa pria?" WOW... apa maksudnya?? "kamu bingung memilih? Ada salah satu alasan yang dikarenakan keluarga??" Speechless. "kamu orang yang selalu pakai logika, sedangkan masalah hati adalah perasaan maka solusinya bukan logika." again I'm speechless. Mau nangis tapi malu karena orang-orang yang begitu ramai dan di depan teman kerja. "kamu bukan orang yang menunjukkan kelemahan di depan orang lain. Di depan orang, kamu berbeda. Dalam hati, kamu berusaha untuk kuat. It's ok to be weak." Then, air mata pun turun tanpa bisa ditahan. Lalu yang paling akhir setelah dikonseling (even psikolog needs konseling :p ), kalimat pamungkas yang sekali lagi bikin aku kembali galau.."jawaban akhir dari pertanyaan di otak kamu sekarang, kamu sendiri yang bisa jawab, bukan di dia. Kamu mau akhiri atau kamu mau terus seperti itu. Pilihan ada di tangan kamu." Aku bingung, kalau aku mau meneruskan, bagaimana caranya? Kalau aku mau mengakhiri, ini seperti akhir yang akan menghantui karena mengambang tanpa jelas.
    Balik lagi.. semuanya hanya iman saja. Percaya saja kalau semua akan baik dan Tuhan akan memimpin setiap langkah hidupku selama aku mau berusaha menjalani ini dengan baik sesuai dengan kehendakNYA. Thank YOU, LORD. Aku punya teman yang luar biasa. Sampai di rumah, berdua mereka menulis pesan singkat yang hampir sama bahwa aku harus ingat bahwa ini ramalan saja dan Tuhan akan berikan yang terbaik dalam hidupku. AMIN

Senin, 28 April 2014

Thank you, Mr. A

     Setiap hal yang terjadi dalam hidup itu harus disyukuri, bahkan saat tersulit dan tidak diinginkan. Saat hati menjadi kosong... aku percaya Tuhan membawa seseorang untuk menolong dan mengisi kekosongan itu. Tuhan tahu setiap kelemahanku.. Tuhan memberi pengganti ketika ada yang hilang atau diambil dalam hidupku. Tuhan membawa teman-teman yang luar biasa untuk menghiburku.
     Even Mr. A yang sudah aku coba jauhi pun menghibur. Usahanya untuk bisa buatku tersenyum bahkan tertawa, membuatku menjadi diri sendiri dan tidak perlu malu untuk menangis supaya tidak menyesakkan dada.
"Diam kuseribu bahasa, diam menyimpan perih. Kucoba menjalani asa tanpamu. Tuhan, kumohon jaga dia dalam hari-harinya, sebagaimana ia pernah menjagaku dengan penuh kasih dahulu. Tuhan, aku lantunkan setiap nafas doaku dalam harap kerinduan yang selalu kusimpan untuk dia seorang.. belajar melupakan seseorang yang melupakanku. Air mataku bisa saja menetes jatuh, hatiku juga pasti teriris sakit, tapi aku punya keyakinan pada diriku sendiri. Dimana engkau saat aku terjatuh? Aku berdiri sendiri tanpamu dan itu menyakitkan. Dan Tuhan menyadarkanku bahwa ikhlas adalah jawaban dari sebuah kesabaran selama ini. Ketika kamu berusaha keras melupakan seseorang dan merasa tidak akan bisa, maka kamu salah, karena waktu berjalan dan Tuhan akan menolongmu bukan untuk melupakan tapi merelakan."
Entah darimana manusia satu ini belajar jadi puitis, entah mengutip dari mana kalimat yang begitu indah. tapi satu hal yang pasti ketika awal membacanya, aku menangis. Lalu, kesekian kali aku membacanya, aku tersenyum dan menyadari bahwa ada usaha yang luar biasa yang sudah dilakukan untuk menghiburku, membuat beban di hati menjadi lebih ringan. Di balik kesedihan, ada kelucuan. Orang yang aku tahu ngak pernah dan ga bisa puitis pun bisa melakukan hal ini hanya demi buatku terhibur.
     Thank You, Mr. A. Meski sekarang sudah lebih ringan, akan selalu ada bagian yang kosong yang aku tahu tidak bisa terisi oleh siapa pun. Selalu ada pertanyaan yang tidak terjawab yang membuat bagian kosong itu akan selalu kosong. Sama seperti sebelumnya. semakin banyak bagian lubang dalam kapalku. Hanya Tuhan, sang pemilik kapalku, yang bisa menutup lubang itu dengan berjalannya waktu. Aku hanya bisa belajar untuk lebih hati-hati lagi mengemudikan kapalku.

Jumat, 25 April 2014

After YOU

Dear Jesus,

My life is so much better when I hand it to you. No fear will keep on following me, no worries about my future because I believe that YOU have provided the best for me. Everytime I rely myself on YOU, I know YOU are there for me. YOU never leave me alone. Even when I feel so lonely, I know YOU are right by my side. When things go wrong, YOU are there to fix it for me. All I have to do is just believe in YOU.

Thank YOU for the love. Thank YOU for giving the best for me. Thank YOU for fixing my broken heart. No hatred, no disappointment, no regret. I love my life for every moment. The good times and even the bad one. I believe all things that happened in my life come from YOU. YOU have planned and created all things. They all taught me to be a better person. A better woman. A Lady in waiting that YOU want.

I'm your daughter cause YOU are my Father. Never will YOU let me down. I'm your princess cause YOU are the King. All the universe bow down to YOU. I'm Your beloved one and YOU give everything to me. Thank YOU, Jesus. I love YOU.



With love,
Ree

Kamis, 24 April 2014

Innocent talk

I met one of my students in RCC in one of malls in Jakarta. This is what happen when you are talking with innocent little child with positive thinking

Child   : Hi, ms. R
Ms. R  : Hi, C.. how are you?
Child   : where are you from, miss?
Ms. R : Office
Child   : You work so late. what do you do?
Ms. R  : Meet people
Child   : I see.. that's why you are so beautiful.
             You must be seeing your boyfriend, right?
Ms. R just smiles.
Child  : Mommy said that when someone wants to meet boyfriend, they look very beautiful
            Mommy also tells me that you already have baby and it makes you look more beautiful
Ms. R laughs.
Ms. R : Your mommy is also beautiful because she has you
Child  : Yes, mommy is beautiful just like you
            bye miss. see you on Sunday. I love you, miss R.
Ms. R : Love you, too little C

Mommy teaches her little child to respect women. What a good way to educate children.


Minggu, 20 April 2014

It's April 2014

    Kenapa aku resah dan tidak tenang kalau aku tidak mendengar kabar darinya? Kenapa ada rasa takut meski aku tahu dia bukan milikku? Kenapa aku harus mengkhawatirkan hal yang tidak pasti?  Kenapa dia menjadi begitu berpengaruh ke hidupku? Apa yang terjadi denganku? Aku tahu tidak ada yang kebetulan dalam hidup ini, begitu juga apa yang terjadi dalam hidupku. Hidup yang sudah aku tata selama ini seperti berubah semua sejak dia hadir dalam hidupku. Semua benteng yang aku bangun seolah menjadi rapuh. Dia mengubah hidupku. Entah aku yang begitu bodoh atau dia yang begitu pintar mempengaruhiku.

    Aku mengatur hidupku sedemikian rupa supaya tidak ada lagi apapun yang bisa membuatku terluka atau kecewa. Aku tidak ingin lagi disakiti. Aku mematikan semua perasaanku supaya tidak ada hal apapun yang akan melukai hatiku, menjadi mati rasa. Tapi kemudian, entah apa yang terjadi, yang aku tahu aku marah pada diriku sendiri. Aku kecewa. Aku membiarkan perasaan yang seharusnya tidak boleh muncul itu hadir di hatiku. Dan sekali lagi, aku harus siap untuk disakiti dan kecewa. Rasa sayang dan cinta pasti akan membawa seseorang pada rasa sakit. Ketika aku membiarkan diriku jatuh cinta, maka aku juga harus siap untuk kecewa. Cinta seperti pisau bermata dua yang bukan hanya memberikan kebahagiaan tapi di sisi yang lainnya juga kekecewaan. Tinggal mata pisau mana yang dihadapkan pada kita. Ketika mata pisau itu menghadap ke bagian kebahagiaan, maka pisau cinta itu membunuh semua rasa tidak bahagia. Tapi ketika mata pisau itu menghadap kepada kekecewaan , maka ia membunuh semua rasa bahagia.

     Apa  memang harus seperti ini aku menjalani ujian kenaikan kelas untuk imanku? Apa yang aku coba atur dengan kekuatanku, Tuhan ajarku untuk tidak terus berada di zona nyamanku dan tidak mengandalkan diri sendiri. Aku tidak diijinkan untuk menjadi manusia yang mati rasa. Baru aja aku merasa tenang sesaat, dalam waktu sesaat semua sudah harus berubah. Aku takut. Tapi aku tidak tahu apa yang sebenarnya  aku takutkan? Apakah aku takut jatuh cinta dan sayang padanya? Atau aku takut kehilangan rasa nyaman yang sudah aku bangun selama ini? Atau aku takut tidak bisa mengendalikan hidupku? Atau aku takut tidak bisa mengandalkan Tuhan dan membuat Tuhan kecewa dengan hidupku? Aku benar-benar bingung dengan hidupku. Satu orang yang hadir dalam hidupku dan mengubah banyak hal dalam hidupku. Dia membawa banyak kebahagiaan, tapi kebahagiaan itu seolah semu. Tidak bisakah aku benar-benar tenang dan merasakan bahagia?

 

Jumat, 11 April 2014

Mimpi berarti petanda??

    Beberapa hari terakhir ini aku sering bermimpi dengan tema yang sama. Mimpiku semua tentang ular. Beberapa kali tentang dililit ular, lalu beberapa kali digigit ular. Terkadang sampai membuatku terbangun karena kaget dan takut. Serem sekali kalau ini sampai jadi kenyataan. Kalau ditanya padaku apa artinya, aku ngak tahu sama sekali. Aku juga bukan orang yang percaya kalau mimpi memiliki makna atau petanda sesuatu.
    Kalau dalam kehidupan nyata, aku paling tidak suka pada ular, bahkan cenderung phobia. Bagiku ular itu menggelikan sekaligus sangat menakutkan. Tidak tanggung-tanggung, aku tidak akan berani bermain di sungai/laut kalau aku tahu di sana kemungkinan ada ular di dalamnya. Di lapangan rumput atau tempat yang memungkinkan adanya ular, pasti akan sangat aku hindari. Sebenarnya aku tidak pernah mengalami pengalaman buruk dengan ular, hanya saja di skemaku sudah terbentuk dengan sendirinya image yang menakutkan dengan ular.
    Lalu bagaimana dengan mimpiku tentang ular, apakah ini petanda atau hanya sekadar bunga tidur saja? Apapun itu, satu hal yang aku yakini bahwa hidupku hanya ditentukan oleh Tuhan bukan mimpi.

Jumat, 28 Maret 2014

Love is a verb

     Dari dulu aku selalu percaya kalau kasih itu sebuah kata kerja. Love is a verb. Kasih itu harus ditunjukkan bukan cuma hanya kata-kata saja. Bagaimana orang lain bisa merasakan kasih dan melihat kasih? Semua dengan melihat bukti dari setiap kata-kata yang diucapkan, menunjukkan bahwa setiap kata-kata yang diucapkan bukan cuma sekadar kata-kata saja. Bahkan mungkin tanpa kata-kata, jika ditunjukkan dalam perbuatan, kasih itu dapat dirasakan.
     Can you believe in something that you never see before? Especially something that has no proof that it is true or false. This is not about our faith to GOD cause even we never see HIM but there are so many proofs that HE is real. He proves us that HIS LOVE is real. But, This is about human love. One said that love is not only about how many times you said "I love you", but it's about how many times you show your love. To me, seeing is believing. Can you show your words of love into action?
    Kalau orang lain bilang kasih butuh pengorbanan, maka akan ada banyak  hal yang harus dikorbankan jika kita benar mengasihi orang lain. Mungkin tidak tepat mengatakan bahwa itu pengorbanan karena terkesan seperti terpaksa. Itu adalah pilihan. Aku memilih menjalani hidup seperti yang aku mau bersama dengan orang yang aku kasihi. Aku memilih karena aku tidak bisa menjalani semua seperti yang orang lain mau. Aku mau menjalani hidupku seperti yang aku mau. Aku tidak ingin memakai topeng lagi. Topeng itu begitu berat dan melelahkan.
    Can I be happy with my choice? Can I walk the way I want to? Whatever my choice, I will be ready for all the consequences. Life is a choice. Choose to live with someone who can show you that love is verb. 



Kamis, 13 Maret 2014

Best relationship

Boleh copy paste, lupa darimana.. hehehehehe




The best relationship is when you two can act like lovers and best friends.
It’s when you have more playful moments than serious moments. 
It’s when you can joke around, let each other have piggy backs, have unexpected hugs and random kisses. 
It’s when you two give each other that specific stare and just smile. 
It’s when you’ll rather stay in to watch movies, eat junk food and cuddle, than go out all the time. 
It’s when you’ll stay up all night just to settle your arguments and problems. 
It’s when you can completely act yourself and they can still love you for who you are

Jumat, 21 Februari 2014

Hidupku seperti Sebuah Kapal

Aku merasa hidupku ini seperti sebuah kapal.
Pemilik kapalku adalah Tuhan dan aku dititipkan kapal ini untuk aku jalankan. Kapalku tidak mewah, jauh dari kata megah, tapi aku merasa sangat nyaman dengan kapalku. Tuhan memilihkan kapal yang tepat untuk diriku.
Dalam kapalku terdapat ruangan-ruangan yang diberi nama. Aku melihat ruang keluarga yang sudah berisi orang-orang yang sangat bahagia dan menyenangkan. Meskipun terkadang ada masalah, tapi selalu dapat diselesaikan dengan baik. Lalu, aku melihat ruangan sahabat… orang-orang yang ada di dalamnya adalah orang-orang yang aku kenal karena aku yang mengajak mereka untuk ada di dalamnya. Dan masih banyak ruangan yang lain. Terakhir adalah ruangan kemudi. Ruangan ini khusus hanya aku yang boleh masuk ke dalamnya dan orang yang aku pilih untuk boleh ikut masuk bersamaku. Di ruang ini, aku mengendalikan arah laju kapalku. Aku selalu berkomunikasi dengan pemilik kapal ini untuk bercerita tentang kapalku dan menanyakan banyak hal tentang cara menjalankan kapal ini. Ia sudah memberiku buku petunjuk untuk menjalankan kapal ini sebenarnya, tetapi terkadang aku malas membacanya. Aku sibuk dengan aktivitas lainnya. Aku sibuk belajar mengendalikan kapalku tanpa mau membaca petunjuk di buku yang diberikan, sampai aku bertemu masalah yang sulit, baru aku mau membacanya.
Di dalam kapal ini juga sudah ada beberapa orang yang beberapa kali ku ajak ke ruang kendali untuk membantuku mengatasi kesalahan atau kerusakan di kapal ini. Tapi mereka tidak menetap di dalamnya. Orang-orang ini adalah orang yang sudah ditentukan pemilik kapal untuk membantku jika aku kesulitan mengemudikan kapalku.
Pemilik kapal ini juga berpesan kalau aku akan menjemput beberapa orang dalam perjalanan aku mengemudikan kapalku mengarungi samudera hidupku. Beberapa orang akan masuk ke ruangan yang ada, beberapa akan aku turunkan.. sampai pada saatnya pemilik kapal ini menentukan kapalku untuk berlabuh.
Aku berusaha menjalankan kapal ini dengan baik. Aku berkeliling ke setiap ruanganku. Aku menikmati setiap inci dari kapalku. Ada beberapa bagian dari kapalku yang tidak aku pahami. Ada bagian interior kapal yang tidak aku sukai karena sudah terberi dari sang pemilik kapal. Tapi aku berusaha melihat hal yang indah dari kapalku. Seharusnya setiap hari aku kembali ke ruangan kendaliku, setelah berkeliling dan mengagumi kapalku, tapi terkadang aku lupa dan terus tinggal berkeliling sampai kapalku berjalan tanpa kendali. Terkadang aku bahkan masuk ke area yang di luar kapasitas kapalku, hingga kapalku terombang-ambing tidak jelas. 
Setiap kali aku sampai pada kondisi yang tidak sanggup aku hadapi, aku kembali ke ruanganku dan aku bertanya kepada pemilik kapalku, apa yang harus aku lakukan. Kecerobohanku mengendalikan kapalku berpengaruh kepada seluruh isi kapalku. Aku bersyukur karena pemilik kapalku selalu bisa aku hubungi setiap kali aku menghadapi masalah dengan kapalku ini.
Kadang ketika aku sedang berada di ruanganku, aku tidak ingin diganggu oleh siapa pun. Aku hidup dalam duniaku, menata semua kerusakan yang terjadi. Beberapa orang kuijinkan membantuku merapikan semua kerusakan yang terjadi. Tapi setelahnya, aku selalu sendiri dalam ruanganku sampai semuanya rapi.
Pernah ketika aku menjalankan kapalku, aku bertemu orang yang lain dan pemilik kapalku mengijinkan aku untuk membiarkan orang lain tersebut naik ke kapalku dan menemaniku di ruang kemudiku. Namun, aku menjelaskan semua petunjuk sebelum masuk ke ruang kemudiku. Pada beberapa kali aku biarkan ia menata beberapa bagian di ruanganku, namun lama-kelamaan, ruangan ini aku rasakan menjadi tidak nyaman. Bahkan terkadang melampaui batas yang sudah saya tentukan. Penataan yang dibuat terkadang membuat kapalku menjadi rusak. Aku terpaksa harus meminta orang tersebut meninggalkan kapalku. Kembali aku menata kembali ruanganku. Jika kerusakan yang ditimbulkan cukup signifikan, maka ruangan lain dalam kapalku juga kan terpengaruh. Aku tidak ada waktu untuk mengunjungi ruangan lain atau berjalan mengelilingi bagian kapal lainnya. Aku sibuk menata ruanganku sendiri.
Akan tetapi, aku tetap menjalankan kapalku dan pengalaman dari masa sebelumnya membuat aku lebih berhati-hati membiarkan orang lain masuk ke kapalku. Aku harus memastikan bahwa orang tersebut sesuai dengan aturan yang aku buat dan pastinya sesuai dengan aturan pemilik kapalku. Terkadang di awal mereka tampak sesuai dengan aturanku sehingga aku biarkan mereka masuk ke kapalku, namun lama-kelamaan aku bisa melihat yang sebenarnya dan kalau itu tidak baik buat kapalku, maka aku akan menurunkannya dari kapalku.
Kali ini aku membiarkan orang lain masuk ke ruang kemudiku untuk menjalankan kapal bersamaku. Aku suka cara ia menata ruanganku, membuatnya menjadi lebih indah. Namun muncul masa di mana ia mulai membongkar bagian yang tidak seharusnya diurusi, atau ia mulai menggerogoti bagian yang sudah aku perbaiki. Ada bagian dari kapalku yang tidak seharusnya diubah dan aku tidak mau diubah sedikit pun. Meskipun dengan alasan untuk membuatnya jadi lebih baik atau sekedar ingin menguji saja, tapi aku tidak suka bagian itu diganggu gugat. Aku tidak mau mengulangi atau merasakan hal yang sma yang tidak aku sukai.
Karena ketakutanku, aku memilih menjalankan kapal ini sendiri tanpa mengajak siapa pun ke ruangan kemudiku. Aku mau menjalankan kapalku dengan petunjuk dari pemilik kapalku. Tak aku biarkan orang lain lagi masuk ke ruang kemudi lagi karena mereka pasti akan merusak semuanya.
Setiap kali kerusakan terjadi, aku trauma. Kenapa tidak bisa hanya mengikuti apa yang seharusnya dan tidak mengubah apalagi menguji kekuatan kapalku. Hingga nanti tiba saatnya pemilik kapalku mengirimkan aku teman yang benar-benar memahami kapalku, aku akan sangat berhati-hati. Meski aku tau, pemilik kapalku mengijinkan semua hal terjadi di kapalku yang adalah miliknya, aku tahu ia akan terus mengawasiku.

Selasa, 11 Februari 2014

I Choose to be Me

     Kalau kata teman-temanku, aku terlalu kaku dan susah dibilangin. Kalau kata staff-ku, aku terlalu perfeksionis. Kalau kata atasanku, aku harus belajar lebih fleksibel. Kalau menurutku, aku hanya berusaha menjadi orang yang konsisten dan rapi. Aku tidak suka sesuatu yang sebentar A kemudian berubah jadi B. Ketika sudah memutuskan A, pastikan bahwa itu sudah dipikirkan dengan matang dan siap dengan segala konsekuensinya. Tidak kemudian berubah dan takut karena resiko yang akan dihadapi. Kalau dalam perjalanan dalam melakukan apa yang sudah diputuskan, kemudian muncul masalah dan butuh penyesuaian, baru dipikirkan lagi. Tidak kemudian tidak mengerjakan keputusan A dengan baik dan dengan mudah berubah jadi B. Bikin bingung saja. Karena takut menanggung konsekuensi dari keputusan kemudian berubah.

     Aku juga sangat tidak suka sesuatu yang tidak rapi. Kesannya jorok dan berantakan. Kadang jadi ribet sendiri karena tidak tahan lihat yang berantakan dan akhirnya sibuk merapikan. Staff-ku saja kadang bingung dengan kebiasaanku yang selalu merapikan barang. OB dan cleaner di kantor saja sampai minder dan akhirnya berusaha lebih giat lagi sebelum disuruh atau sampai aku yang harus turun tangan mengerjakan. Bukan karena mereka meniruku, tapi karena takut aku omelin.. hahahhahaha...Tapi kalau dipikir-pikir, aku tidak pernah mau merapikan barang orang lain. Aku hanya merapikan dan membersihkan area "tempatku" saja. Jika tidak ada urusannya denganku, aku tidak peduli. Seems like something wrong???

     Aku tidak peduli dengan kata orang. Aku adalah aku. Sesuatu yang baik dan tidak merugikan orang lain tidak akan aku ubah hanya kata beberapa orang yang karena basicnya mereka tidak konsisten dan berantakan. Aku dibesarkan dan dididik menjadi orang yang konsisten. Kadang menjadi terkesan keras kepala sih :p. Aku diajarkan untuk selalu disiplin dan rapi dengan setiap hal yang aku kerjakan. Aku tidak suka mencampuri urusan orang lain dan aku tidak suka orang lain mencampuri urusanku. Ini prinsip hidupku dan kebiasaan yang aku bangun, aku tidak suka atau bahkan dipaksa mengubah diriku jika tidak menjadikanku lebih baik. Kalau tidak ada alasan yang kuat dan masuk akal, aku tidak akan melakukan hal tidak seperti diriku hanya demi menyenangkan orang lain. Even dengan memutuskan tetap menjadi diriku seperti ini, I'm consistent with my choice, to be me.