Rabu, 21 Desember 2016

Desember - Natal 2016

Sudah di penghujung tahun dan sebentar lagi akan melangkah ke tahun yang baru.
Refleksi diri apa saja yag sudah aku lalui selama satu tahun terakhir ini. Aku bersyukur karena punya Diari, jadi aku tahu apa yang sudah aku jalani dan dimana saja aku melakukan kesalahan dan harus aku perbaiki.

Tahun ini, aku tidak akan melakukan refleksi diri, aku tidak mau melihat masa lalu lagi
Aku mau berjalan sebagai manusia baru, membiarkan Roh Tuhan yang memimpin, mengerjakan keselamatan yang Tuhan sudah anugerahkan kepadaku. Aku mau belajar tidak mengandalkan pemikiran dan kemampuanku sendiri, tetapi membiarkan Tuhan yang bekerja dalam hidupku.

Kemampuan, kepintaran, kekuatan yang ada padaku hanya alat untuk Tuhan supaya aku dapat mengerjakan tugas yang Tuhan berikan kepadaku. Saatnya menetapkan tujuan yang akan aku kerjakan di tahun depan.

Goal Setting:
  1. Baca 1 buku setiap bulan
  2. Menyelesaikan baca Alkitab 1 tahun
  3. Membuka kelas pemuridan untuk tim Bogor (mungkin ini yang akan paling menguras tenaga - menghadapi perjalanan ke Bogor)
  4. Share pemuridan ke kelas Passion guru sekolah minggu FLC - hopefully mereka open untuk melakukan perubahan.
  5. Lebih dekat dengan keluarga
  6. Tim pengurus Victorious Teens yang lebih solid
  7. Ikut SMP secepatnya
  8. Konsisten Sharing di Grup VT
  9. Mulai olahraga rutin (ga urutan pertama.. hiks)
  10. Mengurangi makan makanan yang digoreng (belajar hidup lebih sehat)

10 Goal tahun 2017 yang harus bisa dicapai. Semua bergantung pada kemauan diriku untuk setia dan konsisten, ga malas-malasan mengerjakan goal. Tidak ada goal kesenangan dan kepuasan diri sendiri yang sifatnya keinginan daging saja. God bless me.

Aku bersyukur mengakhiri tahun 2016 ini dengan pemahaman dan hidup yang baru.
So ready untuk "berperang" di tahun 2017. Semakin kita kuat, semakin musuh berat yang diberikan supaya kita gagal. Tetapi dengan mengandalkan Tuhan, kita pasti menang. My GOD is so much bigger than all problems in this world that I can face all of them with HIM.


Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.

(2 Timotius 1: 7)

Rabu, 23 November 2016

I'm Free

I am free.
Ini mungkin ungkapan yang paling pas untuk menggambarkan hidupku saat ini.
Aku bersyukur karena "dipaksa" untuk ikut kelas intensif.
Aku bersyukur berani mengambil langkah iman untuk berjalan tanpa ragu dan akhirnya aku lulus.

Mungkin awalnya tujuanku kelas intensif adalah untuk bisa membuka kelas baru dan membantu orang lain yang mau belajar, namun akhirnya aku tahu aku lah yang paling terbantu dengan mengikuti kelas ini.

Rasanya begitu lega. Ga ada lagi rasa takut dan beban. Begitu ringan menjalani hidup. Benar-benar bebas. It's new life. It's Freedom.
Ga ada lagi perasaan terintimidasi oleh pikiran dan perasaanku sendiri.
Aku berdamai dengan diriku sendiri dan sekarang roh, jiwa dan tubuhku utuh. Sinkron semuanya.
Tidak ada lagi keinginan diri yang bertentangan. Semuanya sejalan.

Ketika Roh Tuhan yang memimpin jiwa, maka pikiran, perasaan, keinginan semuanya sesuai dengan yang Tuhan mau. Tubuh hanyalah wadah dan selalu menurut.
Tidak ada lagi desakan, nafsu atau keinginan yang membuat hati dan pikiran bertentangan yang seringkali membuatku merasa bersalah dan berdosa.

Ini ga berarti aku udah seperti biarawati yang sudah ga punya keinginan duniawi lagi. Aku tetap Ria yang punya keinginan dan ambisi. Namun, semuanya sudah berbeda. Tujuan dari keinginan dan ambisiku bukan untuk diriku lagi. Aku adalah manusia baru.

Aku belajar memaafkan orang lain dengan benar dan terutama aku belajar memaafkan diriku.
Akulah yang merusak diriku sendiri karena membiarkan semuanya terjadi dalam hidupku dan menyimpannya di dalam hati sampai aku kepahitan dan membuat persepsi yang salah.

Aku membenci pria karena pernah mengalami pelecehan.
Aku membiarkan diriku tidak percaya kepada orang lain karena aku pernah tidak dipercaya dan diremehkan.
Aku mengintimidasi orang lain karena kau tidak mau direndahkan.
Aku menjadi sangat dominan karena aku tidak ingin dikecilkan.
Semuanya aku dan aku. Betapa rusak hidupku yang aku pikir baik.
Aku bersyukur karena Tuhan masih mengasihiku dan tidak membiarkan aku terus berkubang dalam cara hidupku yang hancur.

Now I can say, "I am free. I am HIS ".

Selasa, 04 Oktober 2016

Berjalan dalam Ketaatan

"Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku." Galatia 2:20

Menjalani kelas pemuridan saat ini pasti bukan kebetulan. Seperti pergumulan yang sudah lama yang akhirnya dijawab. Semakin aku pikir aku kenal Tuhan semakin aku merasa bodoh dan tidak mengenal Tuhan. Itu sebabnya aku sempat berpikir untuk mengambil sekolah teologi. Tapi Tuhan menunjukkan rancangan yang berbeda. Rancanganku bukan rancangan Tuhan. Aku sempat ragu dan takut kalau aku kuliah teologi (padahal aku sudah isi form pendaftaran SAAT Malang), dengan aturannya yang begitu rumit. Tetapi kemudian Tuhan menempatkanku di gereja baru dengan kelas pemuridan yang memenuhi kerinduanku. Dan sekarang, di-challenge untuk ikut kelas intensif, sekali lagi Tuhan membuat rancangan yang luar biasa. Ketika aku takut dan ragu karena harus meninggalkan pekerjaan begitu lama, Tuhan membuat segalanya lebih mudah. Yang harus aku lakukan hanya melangkah dengan iman dan lakukan semuanya dengan taat untuk Tuhan.

Semakin aku menyadari dan menghayati setiap Firman Tuhan yang selama ini hanya sebatas "pengetauanku" saja, semakin aku tahu hidupku selama ini berantakan dan tidak damai sejahtera. Berjalan bersama Tuhan selangkah demi selangkah meskipun pelan dan terkadang harus jatuh dan tertatih, meminta untuk berhenti karena ga sanggup lagi, tapi Tuhan tolong dengan memberikan teman-teman dan mentor yang luar biasa dan sabar menolongku untuk bangkit dan melanjutkan perjalananku dan tidak melihat lagi ke belakang.

Ya.. tidak melihat lagi ke belakang sampai aku mencapai garis akhir pertandinganku dengan sempurna. Jika aku berpaling, pasti ada godaan buatku untuk berbalik saja karena masa lalu rasanya lebih indah. Keindahan yang semu, karena kesenangan dunia selalu bertolak belakang dengan keinginan Tuhan. Sama seperti ketika bangsa Israel dibawa keluar dari perbudakan Mesir, namun ketika mengalami sedikit kesulitan, langsung bersungut-sungut dan memilih kembali ke perbudakan Mesir yang rasanya "lebih indah". Padahal di depan mata, ketika berhasil melewati kesulitan, sudah tersedia tanah Kanaan yang berlimpah susu dan madu yang Tuhan sudah janjikan.
Yang diperlukan hanya ketaatan untuk terus melangkah dengan iman karena Tuhan yang menuntun dari satu kemuliaan kepada kemuliaan lainnya. Prakteknya super sulit, tapi aku mengimani kalau semua ini akan indah pada waktunya.God Bless

Senin, 15 Agustus 2016

LOVE IS A VERB (part II)

Love is a verb. Cinta adalah sebuah kata kerja.
Kelas Pemuridan bulan ini temanya benar-benar berat. CHRIST LIKENESS.
Kalimat penutup dalam sesi pertama adalah, apakah ciri orang yang CHRIST LIKENESS? Rela Berkorban (Sacrifice).


CHRIST = SACRIFICE


SACRIFICE = VERB
LOVE = VERB

Then, CHRIST = LOVE
Allah adalah Kasih.
Berkorban adalah bentuk kasih yang paling konkrit.
Allah mengorbankan dirinya demi manusia yang IA kasihi. Lalu bagaimana dengan kita?


Tidak mudah untuk bisa berkorban, mengikhlaskan apa yang adalah hak kita demi orang lain. Berborban juga berarti merelakan apa yang menjadi keinginan dan kepentingan kita buat orang lain.

Rabu, 10 Agustus 2016

Agustus 2016

Sejak pindah dan tidak menjadi guru sekolah minggu di Citraland, aku hampir tidak pernah bertemu dengan bu Tati lagi. Rasanya kangen sekali pada "ibuku" ini. Bu Tati selalu menemaniku dan menasehatiku selama aku di gereja Citraland. Beberapa kali memang sempat menelepon atau WA, tapi tidak lagi bertemu untuk makan dan ngobrol panjang kali lebar dengan si ibu. Baru bulan ini ketika bu Tati berulang tahun, aku sempatkan untuk menemui ibu dan beribadah bersama.

Selesai melayani di gereja Robinson, aku langsung ijin untuk beribadah di gereja lamaku. Seperti mengenang masa-masa yang pernah kami lalui, aku, bu Tati dan Tony kumpul bersama merayakan ulangtahun bu Tati. Curhat tentang pelayanan kami, cerita tentang murid-murid dan orangtua yang menanyakan tentangku yang sudah tidak di sekolah minggu lagi, dan bergosip tentang orang-orang yang menggosipkan kami. hahhahaha. Bertemu dengan sahabat lama memang menyenangkan. Seolah sudah sehati, kami bisa bercerita apa saja.

Sampai akhirnya Tony harus pulang lebih dulu dan tinggal aku dan bu Tati.
Suasana langsung berubah serius. Hal pertama yang bu Tati tanyakan:

T: Gimana kabar kamu, Ri?
R: Aku baik-baik aja (masih berusaha membuat suasana tidak menjadi semakin serius)
T: Sepertinya tidak begitu. Ada yang kamu simpan di dalam hatimu dan itu sepertinya ga baik.

Bu Tati terkadang sangat memahami suasana hatiku. Mungkin dia juga paham kalau aku ga mungkin tiba-tiba mengajak bertemu jika memang bukan karena ada hal yang ingin aku bicarakan.
Selain memang ingin merayakan ulangtahun bu Tati yang tiap tahun selalu kami lakukan, aku memang ingin curhat karena bu Tati yang tahu paling banyak tentang dia.

Aku tidak tahu sudah berapa bulan, tapi rasanya cukup lama aku tidak berhubungan lagi dengan Mr. HS. Tapi rasanya ada yang mengganjal di hatiku. Ada yang sepertinya tidak selesai. Selama ini, dengan semua pria yang pernah dekat denganku, aku ga pernah sekali pun merasa ada yang hilang ketika mereka tidak lagi menjadi bagian dari hidupku. Bahkan A yang pernah begitu dekat pun dan sekarang sudah punya pasangan pun tidak membuatku merasa kehilangan. Hanya Mr. HS yang membuatku merasa ada sesuatu yang tidak nyaman. Aku merasa hubungan ini tidak selesai dengan baik dan aku merasa bersalah.

Meski sudah sering dinasehati dan menasehati diri sendiri bahwa tak ada gunanya aku memikirkan lagi hubungan yang sudah lalu, tapi aku ga bisa lupa. Entah apa yang salah. Setiap hal kecil bisa mengingatkan aku kepadanya dan membuatku semakin susah lupa. Apa karena apa yang pernah dijalani semuanya seperti yang aku inginkan? Tapi yang aku inginkan tidak nyata, semuanya cuma bohong dan cerita karangan saja. Mungkin karena kebohongan itu adalah keinginan hatiku yang tidak pernah terwujud sehingga semuanya terasa sayang ketika hilang dan aku terus memikirkan itu.
Dulu aku pikir kalau aku tahu jawaban dari pertanyaanku, aku akan bisa move on. Tapi nyatanya, makin banyak pertanyaan lainnya yang makin muncul. Mungkin karena tidak berakhir dengan baik dan ikhlas? Entah bagaimana caranya aku bisa tenang dan tidak memikirkan lagi yang sudah berlalu? Kalau kata Bu Tati, kalau kamu terus teringat sama seseorang, itu karena orang tersebut mau kamu terus ingat kepadanya dan kamu masih ada dalam ingatannya. Apa itu benar? Apa yang harus dilakukan supaya semua ini benar-benar berakhir?

Jumat, 22 Juli 2016

Juli 2016

Saatnya liburan.....
Sepertinya makin hari makin malas dan ga bersemangat.
Rasanya kalau ketemu liburan.. bahagia sekali.
Kali ini liburan lebaran.. libur panjang yang menyenangkan

Tujuan liburan kali ini adalah MALANG.
Sudah googling semua yang bisa dikunjungi, tempat kuliner, hotel, sewa mobil. So ready untuk liburan.
Ga sabar untuk kabur dari rutinitas yang membosankan.
Ada satu tempat yang ingin aku datangi, SAAT Malang.
Sudah lama sekali aku ingin kuliah lagi.. mungkin ini adalah kesempatan untuk mencari tahu, dan  ini bisa jadi jawaban Tuhan untuk pergumulanku.

Liburan seperti anak hilang, tanpa tujuan yang jelas, mengalir saja sepertinya akan menyenangkan.
Mungkin cuma sekedar tinggal di hotel atau jalan-jalan ke daerah yang berbeda dari Jakarta, tanpa gedung yang tinggi, penuh dengan warna hijau, udara yang bersih dan sejuk akan membantuku menghilangkan rasa lelah dan bosanku.

Realisasinya.. liburan yang direncanakan sangat melelahkan, berbeda dengan gambaran awalku.

Pertama, penerbangan ke Malang yang dibatalkan tanpa pemberitahuan karena erupsi Gunung Bromo. Yang menyebalkan adalah menunggu tanpa kepastian. sebel sama maskapainya. kalau dari aal diberitahu kan tidak perlu menunggu seharian di bandara. Untungnya Bandara Soeta cukup besar sehingga anak-anak tidak bosan dan cukup betah walau cuma berkeliling bandara.
Akhirnya memutuskan untuk terbang ke Surabaya dulu baru melanjutkan perjalanan ke Malang. Sebenarnya sudah ingin membatalkan liburan jika bukan karena sudah membayar hotel.

Kedua, perjalanan Surabaya - Batu, Malang yang panjang. Berhubung membawa anak-anak, perjalanan mobil yang panjang sangat tidak nyaman. Ditambah dengan sewa mobil yang salah, jadi agak sempit buat anak-anak. Alhasil, sepanjang jalan dipangku sampai tertidur dan pegal sekali menahan berat badan anak usia 4 tahun yang sudah tinggi. Untungnya perjalanan tidak terlalu macet.

Ketiga, Hotel Pertama yang cukup creepy. Berhubung saya capek sekali jadi sudah ngak peduli lagi dengan kondisi kamar, tapi anak-anak sedikit ketakutan jadinya menempel terus dan harus menemani sampai tertidur. Saya rasa, saya yang tertidur duluan sambil meninabobokan anak. Lalu terbangun di tengah malam karena kedinginan padahal sudah tidak menyalakan AC.

Keempat, Jalan-jalan sambil menggendong anak benar-benar bikin pinggang mau copot. Sebenarnya tempat wisatanya sangat menyenangkan. Hanya karena ada beberapa area yang agak gelap dan hewan-hewan yang tampak seram, membuat anak-anak tidak nyaman dan selalu mau digendong. Padahal mamanya juga sebenarnya takut juga, tapi ya sok berani dan jalan dengan cepat melewati area itu. Hahhahah.. jalan-jalan dengan anak-anak dan tanpa suster memang berbeda rasanya, tidak bisa duduk tenang. Baru duduk sebentar untuk istirahat, si anak bosan dan berlarian dan dengan terpaksa harus mengejarnya. Kalau anak excited, ga peduli panas tetap saja ga mau jalan, berdiri di tempat panas sambil jejeritan kesenangan. huh.. nasib.

Kelima, makanan yang ga cocok dengan selera. Hampir sebagian besar makanan berasa manis dan tidak pedas. Untuk anak-anak juga susah makannya. Jadinya makan fast food, bahkan pernah hanya makan nasi dengan kentang goreng dan saus tomat saja karena makanannya tidak cocok dengan lidah anak-anak.

Meski melelahkan karena mengurusi anak-anak, tetapi ada hal yang bisa dinikmati. Aku suka dengan masyarakatnya yang ramah dan sopan, udara yang bersih, suasana yang tenang (kecuali di kota Malang yang ternyata sudah macet), dan yang mungkin tidak nyambung.. pindah hotel yang menyenangkan, makanannya enak, kasurnya enak, kamar mandinya enak, kolam renang yang menyenangkan.. jadi bisa main-main dan lama di hotel pun menyenangkan.

Overall, perjalanan liburan ini cukup menyenangkan. Agak kurang panjang aja dan aku rasa aku akan kembali liburan ke sini lagi suatu saat.


Senin, 04 Juli 2016

Juni 2016

Sudah memasuki awal Juli 2016.
Hanya ada 1 peristiwa yang cukup signifikan dalam hidupku di bulan Juni lalu. Jadian dan putus di bulan yang sama. 

Rekor yang luar biasa. Dengan mudah aku mengiyakan ketika dia mengajakku jadian dan bahkan proses berjalan sangat serius karena kami sudah membahas ke arah pernikahan. Tapi, sejalan waktu, aku ga tahan menjalani hubungan kami. Terlalu serius dan terlalu menuntut. Aku ga bisa memberikan apa yang dia inginkan dan aku tidak tega kalau hubungan ini timpang karena semuanya berasal dari dia sedangkan aku tidak mengusahakan apa pun.
Hasilnya, kami menyerah. Mungkin lebih tepatnya dia menyerah dengan sikapku.

Aku ga tau apa yang ada di otakku saat itu. Aku mengiyakan dengan begitu mudah ketika diajak untuk jadian dan kemudian mengiyakan juga ketika dia mengatakan kalau dia menyerah dan tidak sanggup melanjutkan hubungan kami. Mungkin sejak awal, aku memulainya dengan salah dan pada akhirnya semua menjadi salah.

Kalau dibilang aku tidak mengusahakan karena aku tidak punya perasaan, rasanya tidak juga. Dia membuatku merasa sayang padanya, tapi itu tidak cukup untuk membuatku mau berjuang lebih.

Aku mungkin belum siap karena semua terlalu cepat. Atau aku terlalu takut untuk terikat komitmen yang akan mengikatku seumur hidup. Atau aku terlalu banyak berpikir hal-hal yang mungkin belum tentu akan terjadi. Yang pasti saat ini aku belum siap. Masih banyak hal yang ingin aku capai dan ketakutanku tidak bisa mencapai itu kalau aku menikah mungkin menjadi salah satu penyebabnya.

Kalau kata mentorku, aku kebanyakan berpikir dan terlalu terpengaruh masa lalu. Ga move on. Kegagalan yang lama seharusnya aku tinggalkan dan buka hati untuk hal baru dan tidak mengaitkan ke masa lalu. 

Entah lah... yang lalu sepertinya terlalu mempengaruhi atau yang sekarang tidak seindah yang lalu sehingga tidak bisa menutupi yang lama? Atau hati dan otakku yang sudah tidak mau menerima yang baru? Aku terjebak nostalgia.. seperti lagu Raisa.

Jumat, 03 Juni 2016

Meleleh seperti Lilin

Pertengahan bulan Mei reuni dengan teman SMA.
Setelah 14 tahun tidak bertemu dan hanya ngobrol lewat WA, akhirnya sepakat untuk bertemu.
Meski terpisah menjadi kloter Medan dan Jakarta, tetap saja heboh.
Hampir sebagian sudah menikah dan punya anak tetapi tetap saja kelakuan tidak berubah, pecicilan, rusuh dan jadi semakin mesum.

Yang paling tidak terduga adalah bertemu dengan TTM (teman tapi mesra) semasa sekolah, padahal selama di WA grup, dia tidak pernah muncul. Aku tidak menyangka kalau dia akan hadir di acara ini.
Masih saja bikin hati deg2-an seperti anak ABG, seperti ketika SMA. Bagiku dia masih terlihat seperti dulu.. Ganteng tetapi lucu. Terakhir aku dengar kabarnya ketika dia menikah di tahun yang sama denganku dan tinggal di Australia. Tapi tidak aku sangka, sekarang dia sudah jadi duda dan punya satu anak perempuan yang sangat manis, mirip dengannya.
Sepanjang acara, sepertinya obrolan berdua antara aku dan dia paling banyak, bukan obrolan tapi lebih banyak intrograsi darinya.
Sesekali ngobrol bersama teman-teman yang lain, menanyakan kehidupan mereka.
Ada yang bekerja di luar negeri, buka usaha sendiri, ibu rumah tangga penuh, ibu bekerja, suami rumah tangga :). Bahkan ada beberapa yang menikah, pacaran dari SMA dan akhirnya menikah. Banyak cerita selama 14 tahun. Tapi sebagian besar diisi dengan becandaan mesum, saling bully kisah sewaktu SMA. Dasarnya rasa kangen dengan sahabat yang sekian tahun tidak bertemu dan seperti biasa..satu kampung jadi lah bahasa Medan semua. Ahahhahahhah....

Bertemu selama 4 jam serasa kurang, sampai akhirnya pertemuan satu demi satu berpisah, dan kami tertinggal berdua saja. Ingin menolak ajakan makan malam bersama, tapi aku tak mau bohong dengan pura-pura ada acara, jadi akhirnya aku terima ajakannya. Lalu diantar pulang karena sudah malam dan tidak tega melihatku pulang sendiri.
Sepanjang jalan, banyak sekali pertanyaannya yang tidak bisa aku jawab, karena aku tidak ingin dia kasihan padaku. Tapi aku tahu, meski aku tidak memberitahunya sendiri, dia pasti bisa menebaknya.

Hal yang paling tidak bisa ku tahan adalah rayuan gombalnya.
Aku paling tidak bisa mendengar dia bernyanyi.. sepertinya sepenuh hati. Dari dulu selalu tidak berhasil melewati ujian rayuan gombal lewat nyanyian. Meskipun suara ga bagus-bagus amat tapi kalau nyanyinya dalam banget sambil liat ke mata....Rasanya aku meleleh seperti lilin yang terbakar api rayuan gombalnya.
Untungnya sudah malam dan di dalam mobil gelap, jadi wajahku yang merah karena malu tidak terlihat.

Sampai Kau Jadi Milikku - Judika

Kau tau sejak pertama bertemu
Terbayang senyum indah di matamu
Kau berikan tatapan cinta untukku 
Jatuh cinta, ku jatuh cinta
Rindu terasa mengancam dadaku 
Saat kau selalu hadir di mimpiku 
Hati jiwaku selalu memanggilmu kasihku
Ku cinta kau, ku cinta kau 
Hanya kamu di hatiku 
Takkan pernah kan terganti
Sampai kau jadi milikku
Sampai kau jadi milikku 
Kaulah cinta sejatiku
Rindu terasa mengancam dadaku 
Saat kau selalu hadir di mimpiku
Hati jiwaku selalu memanggilmu...Oh kasihku
Ku cinta kau, ku cinta kau 
Hanya kamu di hatiku 
Takkan pernah kan terganti
Sampai kau jadi milikku
Sampai kau jadi milikku
Kaulah cinta sejatiku
Hal itu mungkin takkan mudah 
Tapi ku takkan menyerah
Karena jiwa ini, raga ini memanggil namamu
Kau tau sejak pertama bertemu....Ku jatuh cinta
Sampai kau jadi milikku....Kaulah cinta sejatiku
Sampai kau jadi milikku.....Kaulah cinta sejatiku

Dasar cowo memang tukang gombal ya..
Sekarang ini, sering sekali dia mencariku.. aku tau tujuannya mendekatiku.
Saat ini sebisa mungkin aku mencari alasan untuk menghindar.
Aku belum siap untuk lebih dari sekedar berteman.
Aku dan dia bukan ABG seperti dulu lagi.
Aku juga tahu kalau hatiku juga belum sepenuhnya siap menerima orang lain lagi.

Rabu, 18 Mei 2016

Mei 2016

Awal bulai Mei yang menyenangkan karena ada liburan yang cukup panjang.
Meski cuma di Jakarta, rasanya pun cukup.
Mungkin yang dibutuhkan cuma waktu untuk diri sendiri dan istirahat.
Selama liburan hanya diisi dengan bikin kue, makan, tidur, ke salon, nonton, baca buku, dan yang ga bisa dihindari.. mengurus anak remaja dan sekolah minggu.

4 hari rasanya masih kurang.. mungkin karena hari terakhir tidak terasa libur, banyak aktivitas seharian dan seperti biasa susah tidur di malam hari.
Besok paginya harus bekerja dan malamnya mata masih bersinar terang sampai jam 2 pagi. Kebiasaan buruk yang susah sekali dihilangkan. Sekitar jam 2 siang pasti sudah sangat kelelahan, tetapi kalau sudah malam pasti otak ga bisa berhenti bekerja. Malam-malam entah apa saja dipikirkan. Melelahkan sekali... apalagi kalau muncul ide yang dengan terpaksa harus dicatat supaya tidak terlupa.
Rekor paling luar biasa adalah jam 4 pagi (setelah dengar Mesjid sebelah rumah mulai "memanggil"). Susah tidur karena tugas yang belum selesai dikerjakan, dan terus kepikiran. Tapi kalau dikerjakan juga tidak ada ide menyelesaikannya. Perubahan kondisi perusahaan yang mendadak benar-benar berdampak pada pekerjaan. Akhir-akhir ini juga kerjaan sering serba salah dan harus cover kerjaan tim yang belum sesuai harapan dan akhirnya diomelin. Meski sudah tau bahwa salah satu dari tugas yang tidak tertulis dalam perjanjian kerja adalah dimarahi atasan, tapi rasanya lelah dan bosan saja. Moodnya lagi ga pas. Jika biasa ditanggapi dengan santai, tapi kali ini "baper" banget. Seperti alay aja, sampai nangis karena dimarahi atasan.

Terkadang muncul dalam hati untuk berhenti bekerja dan berbisnis sendiri. Dari dulu ingin sekali mengajar saja. Aku ingin punya tempat kursus sendiri. Tapi kalau dipikir lebih detail, aku tidak punya keberanian untuk memulai usaha sendiri karena aku tidak bisa jadi marketing yang baik. Sepertinya harus cari partner yang mengurusi marketing untuk mencarikan anak didiknya dan aku hanya mengajar. Sempat terpikir untuk berkeliling ke desa kecil dan mengajar selama setahun untuk refreshing.
Sudah terlalu lelah dan bosan dengan aktivitas rutin di kota besar dan tuntutan dari orang-orang. I just want to be free and do what I like. Sepertinya memang sudah karakterku untuk tidak bisa terikat lama dan diatur. Aku mau bebas. Bulan Mei juga terasa lebih melelahkan, sering masuk angin. Mungkin karena terbiasa bawa mobil sendiri, tapi karena kecelakaan, sekarang harus naik ojek sendiri kalau pulang malam (ditinggal sama tebengan). I miss my car. I think I need refreshing. Sepertinya aku harus cuti dan liburan. Lagi kepikiran mau ke Malang dan Thailand tahun ini, ayo mulai cari tiket dan menyisihkan tabungan buat liburan.

Di akhir bulan Mei, tante meninggal dunia. Sedih banget, papa saja sampai nangis dan lemas. Kakak yang paling dekat dengannya meninggal dunia. Tapi satu hal yang aku syukuri, tante meninggal ketika dia sudah mengenal Kristus. Aku percaya sekarang, tante sudah damai bersama BAPA di sorga dan tidak lagi merasakan sakit.

Memulai bulan dengan indah tapi mengakhirinya dengan suasana yang kurang menyenangkan.
Aku jalan sendiri aja ya ke Cirebon akhir bulan ini.. liburan Sabtu Minggu di kota kecil, keluar dari rutinitas, harusnya tidak akan apa-apa karena sebelumnya juga sudah  pernah ke sini.




Minggu, 10 April 2016

Almost Die

Hari ini ga akan pernah aku lupakan dalam hidupku. 10 April 2016. Kecelakaan yang hampir menggambil nyawaku.
Seumur aku bisa mengendarai mobil sendiri, ini kecelakaan yang paling mengerikan yang pernah aku alami. Seperti dalam sinetron.. seluruh bagian depan mobilku penyok, berasap, air bag mengembang dan menghantam wajahku.
Aku bersyukur karena Tuhan masih menjagaku.. memberiku kesempatan untuk hidup. Tapi sampai detik aku menulis ini.. tanganku masih gemetar. Tak berhenti aku bersyukur karena masih bisa hidup. Meski memar di beberapa bagian tubuh dan telinga rasanya berdengung, aku bersyukur aku masih hidup.
Aku tahu kebodohanku karena tidak hati-hati. Aku terlalu lelah sampai ga fokus. Pagi-pagi buta sudah harus berangkat padahal kemarin pun tdk cukup tidur, cuaca panas, ditambah lapar dan ngantuk.. benar-benar membuatku tidak konsen.
Aku tak menyalahkan motor yang tiba-tiba muncul karena aku tahu aku yang tidak fokus.
Satu hal yang pasti aku bersyukur karena aku masih dijaga Tuhan dan masih diberi kesempatan hidup. Bersyukur karena tidak mencelakakan orang lain juga. Thank You, Jesus.
Lesson learned:
1. Selalu pakai seat belt. Aku bersyukur karena selalu membiasakan diri pakai seat belt kemana pun dan sedekat apa pun jarak perjalanan.
2. Jangan menyetir dalam kondisi lelah. Fokus akan sangat berkurang.

At the end. I thank God that I'm alive.

Selasa, 05 April 2016

April 2016

Entah apa yang tiba-tiba merasukiku sampai akhirnya otak ini mulai memikirkan hal yang ga penting.
Aku rasa pemicunya adalah bu bos. Tiba2 BBM berbunyi, "Ri, I think you have to think about yourself more than other things now. I really want to see you happy. You know.. You look beautiful in this pic (efek habis foto bareng), so take care of your body. Do exercise". Sudah pun terharu di awal tapi endingnya suruh diet and mulai exercise. Lalu ditutup dengan kalimat "Boleh kamu pertimbangkan untuk cepat married". Hanya bisa tersenyum sambil berkata dalam hati, "I wish".
Lalu ditambah lagi, "kata pak bos benar, menikah itu indah.. Buruan kamu nikah. Kurang banyak apa motivasi dari orang buat kamu cepat menikah" Khusus yang ini aku bisa jawab, " Ga butuh kata motivasi, butuhnya carikan pasangannya. Hahahahaha"
Sambil sok bijak,"Waktunya Tuhan akan pastinya indah. Saat ini mungkin Tuhan sedang memberiku tugas dan membentuk pribadiku dan itu mengharuskan aku untuk stay single supaya dapat memberikan hasil yang lebih baik dibanding kalau aku sudah berkeluarga."

Namun dalam hati terdalamku, aku pun berharap bisa memiliki pasangan yang dapat menemaniku menjalani hari-hari dan pastinya melewati setiap hal bersama pasti akan menambah kekuatan.
Dilema hati ketika diperhadapkan pada 3 cinta.
Cinta pertama dipilih hati namun tidak oleh logika.
Cinta kedua dipilih logika tapi tidak oleh hati.
Cinta ketiga tidak diinginkan hati dan logika tapi itu yang paling bertahan.
Entah sampai kapan ujian ini dapat aku selesaikan.

Jika memang mengikuti keinginan orang, baiknya aku pilih cinta kedua tapi aku tahu itu tak akan adil baginya karena aku tak bisa memberikan cinta sebesar yang ia berikan padaku.
Jika mengikuti keinginan diri, aku ingin cinta pertama, namun dia terlarang untukku.
Jika aku mengikuti tuntutan norma, cinta ketiga adalah yang terbaik. Bertahan namun tak ada rasa.

Jika memang tidak ada yang ideal di mata manusia, setidaknya aku mau menunggu yang ideal dari Tuhan. Sampai Tuhan mempertemukan kami, aku harus terus berjuang melewati ujian dilema cinta.
Terkesan bodoh, terdengar naif, terlihat menyia-siakan waktu menurut pandangan manusia, tapi biar ini boleh menyenangkan Tuhan. Amin


Jumat, 25 Maret 2016

Maret 2016

Aku selalu senang dengan bulan Maret. It's my birth month. Jadi aku akan membicarakan ulangtahunku saja. Hehehehehehe..

Tahun ini ulangtahunku sedikit berbeda. Tapi perbedaan ini sangat indah.
1. Aku hanya merayakan dengan teman-teman di kantorku saja. Acara makan pun dibayarkan oleh pak bos. Jadi terharu. Emang beda bos cowo dan bos cewe. Bos cewe kasih hadiah yang pastinya cewe banget. Bos cowo cuma bilang..."ga bisa kasih hadiah, jadi saya bayarkan makan aja".
2. Semua doa dari orang-orang terdekat cuma punya satu kesamaan.. Disuruh cepat menikah. Aku aminkan saja. Beriman kalau benar bisa segera menikah.
3. Orang yang aku kira tidak akan ingat ulangtahunku justru memberikan ucapan selamat dan buatku itu sangat mengharukan. Sedangkan orang yang aku pikir tidak akan lupa justru sebaliknya. Sedih dan kecewa, tapi sudahlah. Aku ga ingin merusak indahnya hari bahagia dengan bersedih.
4. My best friends... Mila, Wiwil, Ulee datang ke kantor. It's a surprise. Padahal jauh sebelum hari ulangtahunku, aku teringat pertama kali aku merayakan ulangtahun di kantor dan mereka bertiga juga lah yang datang. Seperti kejadian berulang.. Tapi paketnya berbeda... Sudah tidak muda lagi dan datangnya dengan paket lebih komplit.. Plus anak. Hahahahahahaa. Pembicaraan pun sudah berbeda, sudah pembahasan anak dan keluarga.
5. Ulangtahunku diisi dengan hal sederhana dengan orang terdekat sehingga begitu berkesan. Anak-anak muda yang meski di tanggal tua pun masih bisa berkata," Ci Ria mau kado apa?" Bukan menggerogoti dengan permintaan traktiran. Sungguh bangga ketika bisa bersahabat dengan orang-orang muda yang luar biasa. Menjadi kakak, pembimbing, guru, sekaligus sahabat buat mereka sungguh membanggakan bagiku.

I love my birthday this year. Doaku semoga hidup yang aku jalani ke depan akan lebih baik dan bermanfaat. Aku bisa tetap berjalan dengan iman yang teguh dan ketika jatuh pun aku tahu ada tangan yang kuat yang akan menopangku, tangan Tuhan yang tidak akan membiarkanku tergeletak. Thank YOU, Jesus.

Sabtu, 27 Februari 2016

Februari 2016


Being deeply loved by someone gives you strength, while loving someone deeply gives you courage.

~Lao Tzu~

Berhubung tema bulan Februari adalah Valentine, so let's write about LOVE.
Kata yang begitu singkat, namun arti yang tersirat begitu banyak.
Kata yang merangkum semua Firman Tuhan yaitu Kasih. Hanya karena Kasih, maka kita ada di dunia ini. Hanya karena kasih kita diselamatkan. Hanya kasih yang membuat kesulitan yang dihadapi menjadi lebih ringan untuk dijalani. Hanya kasih yang membuat dunia terasa lebih indah.
Betapa rusaknya hidup jika tidak ada kasih dalam diri.

Karena itu, aku mau bilang ke semua orang: " I love You. Aku mengasihimu. Aku sayang kamu." :)

Meski sudah akhir bulan, tetapi hawa Valentine belum pudar. Tahun ini bulan Februari lebih dominan oleh Chinese New Year.
Tiap tahun buatku perayaan baik Chinese New Year atau Valentine lebih kurang sama.  
Merayakan kebahagian bersama keluarga kecilku. Meski hanya beberapa orang saja, tapi kami bahagia. 

Ok, mari review apa saja yang berkesan di bulan Februari ini. Bulan ini yang paling berkesan mungkin adalah pelayanan yang sudah berbeda.
Saat ini aku bersyukur karena dipercayakan untuk membina anak remaja.
Sudah tidak ingat lagi berapa lama tidak "handle" remaja.
Sejak berhenti mengajar les dan bekerja di industri, dan tidak menerima klien konseling, aku sudah tidak handle remaja lagi.

Ehm..jika dibilang tidak handle remaja.. sepertinya tidak juga. Aku percaya ketika aku masih palayanan sekolah minggu, aku ditempatkan di kelas pra remaja dan saat guru-guru baru yang Tuhan tempatkan dalam pelayanan sekolah minggu adalah remaja yang sedang menuju dewasa, pasti merupakan cara Tuhan mengajarku untuk mengenal ladang pelayananku berikutnya.. yang sekarang ini. Membimbing dan memperlengkapi  calon guru remajaku itu adalah cara Tuhan dalam persiapan awalku di pelayanan yang sekarang. Aku berharap aku bisa memberikan kontribusi yang positif dalam pelayanan baru ini.

Firman Tuhan berkata jika kita setia dalam perkara kecil, maka Tuhan percayakan perkara yang lebih besar. Aku mau belajar keluar dari zona nyamanku dalam pelayanan anak dan masuk dalam pelayanan remaja dan dewasa muda untuk menyenangkan Tuhan saja. Semoga hati dan pikiranku dapat bekerja sama sehingga aku ga "galau" dalam pelayanan yang Tuhan percayakan.

Kalau untuk pekerjaan.. senang rasanya ketika dapat penilaian "A" dari atasan dan bisa mencapai target KPI yang ditetapkan. Namun dibalik itu semua, pastinya tanggung jawab lebih besar karena harapan dari atasan pun semakin besar. Aku berharap masih bisa kuat dalam menjalani pekerjaan ini. Jadi wanita karir memang bukan impian terbesarku, tapi ketika aku ada dalam satu kondisi yang Tuhan mau aku ada di dalamnya, aku mau beri yang terbaik.
Kalau saat ini dipercayakan untuk bekerja, maka aku akan bekerja dengan baik.
Namun kalau boleh memilih, aku ingin bisa jadi ibu bekerja yang baik. hahahahaha.. tetap saja kerja. Mungkin rasanya aneh jika harus menjadi ibu rumah tangga penuh dimana seumur-umur tidak pernah tidak bekerja. Pernah deh sebulan atau dua bulan tidak bekerja, tapi rasanya seperti orang stress karena bingung dan tidak bisa melakukan banyak hal.
Tapi sepertinya saat ini Tuhan belum memberikan kesempatan jadi ibu rumah tangga, jadi ya kerja saja. Aku yakin ada rencana indah yang Tuhan siapkan buatku. Aku masih harus belajar menjadi wanita bijaksana sebelum masuk dalam renacan Tuhan yang lebih besar. Amin.

Satu hal lagi yang masih terngiang di kepalaku sampai saat ini, ketika anak remajaku bertanya,
"Bagaimana kak Ria akan mengajarkan kami memilih pasangan yang tepat sedangkan kak Ria sendiri tidak berhasil dalam menjalani hubungan seperti yang Tuhan mau."
"Kegagalan justru dapat menjadi pelajaran yang sangat berharga. Dan lewat kegagalan ini, kak Ria melihat apa yang Tuhan mau dalam hidup kak Ria. Dan harapanku, kalian dapat belajar dan tidak melakukan kesalahan yang sama. Kita tidak perlu harus jatuh dulu untuk tahu seperti apa rasanya sakit. Kita tidak perlu gagal dulu untuk tahu bahwa apa yang Tuhan katakan adalah benar." Semoga jawabanku ini cukup bijaksana untuk membantu para remaja ini melihat kehidupan berpasangan nantinya.

Penutupanku kali ini adalah ayat yang sangat aku imani, namun sulit sekali dalam pelaksanaannya:
"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." Matius 6:33.

Tuhan Yesus memberkati.





Jumat, 15 Januari 2016

Januari 2016

Satu tahun lagi berlalu.
Perasaan yang pertama kali adalah aku tambah tua.
Makin berasa karena melihat anak-anak yang semakin tumbuh besar.
Dulu masih dalam perut, sekarang sudah bisa lari dan masuk sekolah.

Apa saja yang aku lalui tahun 2015:
1.Yang berkesan adalah pindah kerja. Dari lokasi yang super jauh dari rumah menjadi begitu dekat. Ditambah lagi jam kerja yang lebih siang sehingga masih bisa lebih santai dan tidak buru-buru. Dan yang paling menyenangkan adalah kenaikan gaji yang sangat signifikan.
2. Jumlah pelayan sekolah minggu anak yang bertambah cukup banyak. Aku rasa ini jawaban Tuhan terhadap pergumulanku selama 2 tahun terakhir untuk bisa melayani di tempat lain.

Dua hal di atas aku rasa keputusan paling besar yang aku ambil tahun 2015.

Untuk tahun 2016 ini pastinya berharap dapat lebih baik lagi. Tanggung jawab yang dipegang juga lebih besar dari sebelumnya. Menjadi pemimpin divisi di perusahaan dan menjadi pemimpin komunitas anak dan remaja di gereja. Aku bersyukur kalau aku bisa naik tingkat dalam pekerjaan dan pelayananku. Aku berharap aku juga bisa naik tingkat dalam kehidupan pribadiku. Setiap ujian yang aku lalui membuat aku lebih dewasa dan lebih baik lagi dalam menjalani hidupku.

3 bulan pertama di tahun ini, aku mau belajar untuk lebih fokus dengan pekerjaan dan pelayananku.
Sebelum aku masuk dalam tahapan baru kehidupan pribadiku, aku mau memperbaiki cara aku menjalani hidupku, terus belajar lewat program pemuridan dari pembimbingku untuk menjadi pribadi yang Tuhan mau.
Aku percaya jika aku sungguh-sungguh mengandalkan Tuhan dan tidak berpegang pada kemampuanku sendiri, percaya kalau Tuhan memelihara hidupku dan merancangkan yang terbaik, maka semua akan indah pada waktuNya.