Rabu, 26 November 2014

Tak Mampu Pergi - Sammy Simorangkir


Tanpa  sengaja aku putar lagu Sammy Simorangkir dan sekarang aku tergila-gila sama semua lagunya. Dan satu lagu yang tidak bisa hilang dari ingatanku.. Setiap kali dengar lagu ini, hati rasanya nyesss... sakit banget. Entah pembawaan Sammy yang ok banget (Sammy sih emang ok banget kalau bawaain lagu.. soulful banget) atau aku yang terlalu cengeng. 
Setiap hal yang menempel kuat dalam ingatan pasti memiliki makna penting dalam hidup.. begitu juga lagu ini

Kututup pintu cintaku yang sekian lama terbuka untukmu
Lelah hati ini
apakah selama ini cinta yang ada hanyalah semu
betapa sakitnya hatiku
Ketika dirimu memilih dirinya
Hingga kau hiraukan cinta kita
ketika dia yang kau cinta mencintai yang lain
betapa dalamnya terluka hatiku
dan bagaimanakah ku harus meyakinkan diriku
saat kudengar suaramu ku tak mampu pergi
ku tak mampu pergi
Lelah rasanya hati untuk ku bertahan
Namun aku sungguh sungguh tak mampu
oh…
Ketika dia yang kau cinta mencintai yang lain
betapa dalamnya terluka hatiku
dan bagaimanakah ku harus meyakinkan diriku
saat kudengar suaramu hati ku bergetar
saat ku tatap matamu ku tak mampu pergi

Kamis, 13 November 2014

Hidup seperti Sinetron


Hidup ini seperti cerita dalam sinetron.
Aku selalu berpikir bahwa penulis cerita penuh dengan imajinasi dan bisa membuat cerita yang begitu bervariasi. Namun, nyatanya dalam kehidupan, cerita dalam imajinasi itu ada di tengah-tengah kita.
Atau kah sinetron lah yang mengambil alur dari kehidupan nyata?
Mungkin saja keduanya benar...

"Sinetronku" kali ini adalah cerita tragis
Wanita bodoh yang dengan mudah dibuai oleh cerita bohong.


Melupakan orang yang pernah begitu berarti dalam hidup adalah hal yang sulit untuk dilakukan.
Apalagi jika orang tersebut pernah memberi kenangan indah dalam hidup
Tapi jika ternyata orang tersebut tidak pernah ada dan hanya rekayasa, siapa yang harus dikenang?
Jika semua cerita cuma karangan, apakah perlu diingat?
Yang ada dalam kenangan ternyata hanya kebohongan bukan kenyataan.
Semuanya hanya rekayasa saja...Apakah itu masih bisa disebut kenangan?
Yang ada justru kebencian dan sakit hati karena semua yang dikatakan hanya kebohongan.
Orang yang pernah begitu berarti menjadi orang yang paling dibenci.
Yang berarti dalam hidup bukanlah dia tapi orang hasil rekayasanya.
Aku mencintai manusia khayalan dari seorang pembohong.

Adakah yang harus disalahkan?
Perlukah menyalahkan orang lain?
Jika memang mencari kesalahan adalah naluri, maka salahkanlah diri sendiri
Mengapa begitu bodoh... mengapa tidak peka... mengapa begitu mudah terbawa emosi

Pelajaran: Dengarkan hatimu, jangan terbawa emosi. Aku terlalu mengikuti keinginan daging sampai tidak peduli dengan petunjuk yang Tuhan beri.


Markus 14:38
“Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah.” (Seperti Petrus, aku gagal mempertahankan iman dan jatuh dalam pencobaan karena mengikuti keinginan daging)


Galatia 5:16-17, Paulus berkata,
“Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging -- karena keduanya bertentangan -- sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki” 

Rabu, 05 November 2014

Letter to Mr. HS

Dear Mr. HS,

Surat ini sudah aku tulis sejak lama, tapi tidak pernah aku posting. Semua yang aku rasakan dan pikirkan ini ternyata ada waktunya.

Seseorang pernah bilang padaku, kalau aku dan kamu bisa menjalani hubungan ini dan melewati semua halangan yang ada, maka hubungan kita akan sangat menjadi kesaksian dan pasti ikatan di antara kita akan semakin kuat. Tapi sepertinya itu tidak akan pernah terjadi. Hubungan ini begitu rapuh karena hanya dilandaskan kata-kata indah saja, tidak tahan uji. Aku berharap semua tidak seperti sekarang ini. Namun, harapan tinggal harapan karena semua yang ada memang hanya kata-kata bukan kenyataan. Semua hanya kebohongan. Mungkin ini yang terbaik. Mungkin sayang saja tidak cukup untuk membuat hubungan ini bisa berjalan. Mungkin dari awal aku harusnya memilih mengikuti kata hatiku, tidak membiarkan siapa pun masuk ke hatiku ketika aku merasa ada yang tidak benar. Aku terlalu bodoh dan sekarang aku terima pelajaran dari kebodohanku. Walaupun dalam hatiku yang paling dalam, aku tidak ingin semua ini berakhir, karena aku pernah bahagia bersama kamu.

To Mr. HS..
Terima kasih sudah pernah menjadi bagian dari hidupku
Terima kasih sudah memberiku rasa yang lama aku inginkan
Terima kasih sudah menyatakan sayang padaku dan membuatku sayang padamu
Terima kasih untuk semua perhatian dan usaha yang dilakukan untuk mendekatiku
Terima kasih untuk bahagia yang pernah aku rasakan ketika bersamamu

Maaf kalau semua harus berakhir seperti ini
Maaf aku tidak menjadi seperti yang kamu mau
Maaf kalau aku sudah menyusahkan hidupmu
Mungkin maaf terbesarku adalah kepada wanita yang tanpa aku sadar sudah tersakiti.

Aku berharap semua ini tidak menjadi seperti ini. Tetapi aku juga wanita.. aku ga bisa dan ga sanggup menyakiti wanita lain.  Kebohongan selamanya adalah kebohongan. Aku tidak akan menyalahkan kamu. Mungkin perasaanmu ke aku tidak bohong, tapi kenyataan lainnya adalah bohong. Seperti yang selalu aku percaya, bahwa tidak ada hal yang terjadi secara kebetulan.. karena semua sudah direncanakan Tuhan dan itu adalah yang terbaik, termasuk hubungan kita. Aku hanya bisa mendoakan semoga kamu bahagia dan berharap kamu akan membahagiakan pasanganmu, keluargamu.

I have to let go, so I can move on and open new page in my life.
Membuang dan membersihkan tuntas ruang hati supaya hati ini bersih untuk menerima yang baru.
Seberapa pun sayang tapi jika sudah tidak berguna dan tidak bisa diapa-apakan lagi, maka hanya akan menjadi sampah jika terus disimpan.
Good bye and it's over now and forever.