Minggu, 10 April 2016

Almost Die

Hari ini ga akan pernah aku lupakan dalam hidupku. 10 April 2016. Kecelakaan yang hampir menggambil nyawaku.
Seumur aku bisa mengendarai mobil sendiri, ini kecelakaan yang paling mengerikan yang pernah aku alami. Seperti dalam sinetron.. seluruh bagian depan mobilku penyok, berasap, air bag mengembang dan menghantam wajahku.
Aku bersyukur karena Tuhan masih menjagaku.. memberiku kesempatan untuk hidup. Tapi sampai detik aku menulis ini.. tanganku masih gemetar. Tak berhenti aku bersyukur karena masih bisa hidup. Meski memar di beberapa bagian tubuh dan telinga rasanya berdengung, aku bersyukur aku masih hidup.
Aku tahu kebodohanku karena tidak hati-hati. Aku terlalu lelah sampai ga fokus. Pagi-pagi buta sudah harus berangkat padahal kemarin pun tdk cukup tidur, cuaca panas, ditambah lapar dan ngantuk.. benar-benar membuatku tidak konsen.
Aku tak menyalahkan motor yang tiba-tiba muncul karena aku tahu aku yang tidak fokus.
Satu hal yang pasti aku bersyukur karena aku masih dijaga Tuhan dan masih diberi kesempatan hidup. Bersyukur karena tidak mencelakakan orang lain juga. Thank You, Jesus.
Lesson learned:
1. Selalu pakai seat belt. Aku bersyukur karena selalu membiasakan diri pakai seat belt kemana pun dan sedekat apa pun jarak perjalanan.
2. Jangan menyetir dalam kondisi lelah. Fokus akan sangat berkurang.

At the end. I thank God that I'm alive.

Selasa, 05 April 2016

April 2016

Entah apa yang tiba-tiba merasukiku sampai akhirnya otak ini mulai memikirkan hal yang ga penting.
Aku rasa pemicunya adalah bu bos. Tiba2 BBM berbunyi, "Ri, I think you have to think about yourself more than other things now. I really want to see you happy. You know.. You look beautiful in this pic (efek habis foto bareng), so take care of your body. Do exercise". Sudah pun terharu di awal tapi endingnya suruh diet and mulai exercise. Lalu ditutup dengan kalimat "Boleh kamu pertimbangkan untuk cepat married". Hanya bisa tersenyum sambil berkata dalam hati, "I wish".
Lalu ditambah lagi, "kata pak bos benar, menikah itu indah.. Buruan kamu nikah. Kurang banyak apa motivasi dari orang buat kamu cepat menikah" Khusus yang ini aku bisa jawab, " Ga butuh kata motivasi, butuhnya carikan pasangannya. Hahahahaha"
Sambil sok bijak,"Waktunya Tuhan akan pastinya indah. Saat ini mungkin Tuhan sedang memberiku tugas dan membentuk pribadiku dan itu mengharuskan aku untuk stay single supaya dapat memberikan hasil yang lebih baik dibanding kalau aku sudah berkeluarga."

Namun dalam hati terdalamku, aku pun berharap bisa memiliki pasangan yang dapat menemaniku menjalani hari-hari dan pastinya melewati setiap hal bersama pasti akan menambah kekuatan.
Dilema hati ketika diperhadapkan pada 3 cinta.
Cinta pertama dipilih hati namun tidak oleh logika.
Cinta kedua dipilih logika tapi tidak oleh hati.
Cinta ketiga tidak diinginkan hati dan logika tapi itu yang paling bertahan.
Entah sampai kapan ujian ini dapat aku selesaikan.

Jika memang mengikuti keinginan orang, baiknya aku pilih cinta kedua tapi aku tahu itu tak akan adil baginya karena aku tak bisa memberikan cinta sebesar yang ia berikan padaku.
Jika mengikuti keinginan diri, aku ingin cinta pertama, namun dia terlarang untukku.
Jika aku mengikuti tuntutan norma, cinta ketiga adalah yang terbaik. Bertahan namun tak ada rasa.

Jika memang tidak ada yang ideal di mata manusia, setidaknya aku mau menunggu yang ideal dari Tuhan. Sampai Tuhan mempertemukan kami, aku harus terus berjuang melewati ujian dilema cinta.
Terkesan bodoh, terdengar naif, terlihat menyia-siakan waktu menurut pandangan manusia, tapi biar ini boleh menyenangkan Tuhan. Amin