Senin, 21 September 2015

September 2015

Sudah hampir di ujung bulan September.
Aku selalu suka dengan bulan September dengan berbagai alasan yang ga jauh-jauh dari liburan.
Setiap tahun aku selalu cuti dan liburan panjang di bulan September.
Bulan September seperti reminder bahwa semakin mendekati akhir tahun dan musim liburan akan banyak.
Tapi tahun ini, September tidak seperti yang aku lalui tahun-tahun sebelumnya.
Kerjaan begitu banyak, dan hanya bisa berharap bisa liburan.
Hari berlalu dengan cepat dan tidak berasa sudah di ujung minggu dan belum menyelesaikan banyak hal dan ketika hari Senin tiba rasanya tidak ingin berangkat kerja karena merasa belum puas beristirahat. Meski akhir pekan, tetapi seperti tidak cukup istirahat dan ingin liburan.

Kalau ditanya, apa yang dilakukan di akhir pekan, pun tidak ada waktu untuk benar-benar istirahat atau bersenag-senang dengan teman. Pasti selalu ada aja kegiatan, entah dari kantor atau dari gereja.
Kapan aku bisa senang-senang untuk besosialisasi dengan teman-teman, apalagi buat cari pasangan?

Kalau dipikir-pikir, bagaimana pembagian waktu yang efektif buat orang yang sibuk dengan karir dengan kehidupan sosialnya?
Kalau aku bandingkan dengan diriku saja, aku sudah bingung membagi waktuku.. padahal aku sendiri belum di level puncak.
Kalau ada waktu kosong, hanya ingin aku pakai untuk istirahat. Mungkin karena aku juga belum maksimal membagi waktuku.
Setelah pulang kerja rasanya sudah lelah dan ingin istirahat, tapi terkadang otak tidak berhenti karena masih banyak outstanding yang belum terselesaikan, entah itu kerjaan atau hal lain sehingga tidak benar-benar bisa beristirahat.

Buat beberapa orang, jam tidur yang sedikit saja sudah cukup mungkin tidak menjadikan istirahat menjadi isu. Buatku yang harus tidur minimal 6 jam rasanya berat kalau kurang tidur. Mood akan menjadi jelek seharian, bawaannya mau marah aja ke semua orang yang nyebelin.. ga sabar rasanya kalau harus pelan-pelan menjelaskan.

Dengan jumlah waktu yang terbatas, kita harus memaksimalkan waktu yang ada.
Selagi single, pakai waktu maksimal untuk hal-hal yang mungkin tidak akan bisa dilakukan ketika sudah berkeluarga. Mengejar karir, pelayanan, liburan bersama sahabat, dan tidur ga kenal waktu :)
Ketika sudah menikah, maka keluarga adalah prioritas utama. Waktu untuk suami dan anak adalah yang utama, meski harus mengorbankan hal lain.