Kamis, 28 Maret 2019

Liburan 2019

Liburan ke Bali dari tanggal 21 - 24 Maret 2019

Kali ini aku berlibur berdua dengan dia saja.
Aku belajar mengenal dia dengan lebih baik lagi sesuai dengan tujuan yang aku buat tahun ini.
Aku tahu dan melihat sendiri bagaimana rajinnya dia berdoa dan membaca Alkitab setiap hari dan tidak pernah miss meski sudah sangat lelah. Justru aku yang seringkali ketiduran karena sudah terlalu "lelah" bersenang-senang.
Aku tahu kesetiaan dia untuk menghadiri ibadah meski di saat liburan dan aku pun sudah berniat tidak perlu ke gereja saat kami liburan, tapi dia tetap berusaha membujuk aku untuk beribadah dan memasukkan kegiatan ibadah dalam list itinery kami. Tidak tanggung-tanggung dia googling lokasi dan jam ibadah di wilayah kami berlibur.

Liburan ini sudah direncanakan cukup lama, jadi kami punya banyak waktu untuk mempersiapkan dan mencari tahu apa saja yang mau kami explore.
Kami membuat itinery dengan rapi (yang pada akhirnya berantakan pada saat di Bali karena supirku banyak mengajukan tempat-tempat yang menarik). hahahahha... supirku emang de best lah..

Day 1 - 21 Maret 2019
Pagi-pagi sudah di WA sama supirku untuk siap-siap berangkat (Aku sudah beberapa kali pakai jasa supirku ini setiap kali aku ke Bali, sampai dia bela-belain untuk menolak tamu karena sudah janji akan mengantarku selama di Bali. Aku ga usah mikir lagi walaupun ga ada rencana, dia yang akan pikirkan enaknya kemana...de best banget).

Kami sampai di Airport Ngurah Rai tanpa delay (love Air Asia)
Makan di Ayam betutu Gilimanuk Airport (ga seenak yang aku ingat)

Dijemput supirku yang sudah stand-by 1 jam sebelumnya dan langsung menuju Pantai Padang Padang (panas banget karena jam 2 siang dan sudah berbeda dengan terakhir saya datangi). Walaupun panas tapi tetap saja aku senang banget main air, foto-foto dengan karang, jalan di pasir yang sakit banget karena ga halus sama sekali.
Berhubung salah kostum (pakai rok) jadi ribet banget untuk memanjat karang2.

Lanjut menuju Uluwatu untuk menonton Tari Kecak.
Aku juga merasa tempat ini sudah berbeda dari pertama kali saya datangi. Sudah dibangun dengan rapi dan jalanan sudah dipaving.
Jam 6 sore, tari Kecak dengan diiringi cerita Rama Shinta sambil melihat sunset.. so beautiful. Walapun cuaca sempat mulai gerimis tapi untungnya kami bisa menyelesaikan menonton pertunjukkan yang penuh sesak. Keren banget, suka dengan pertunjukkannya.

Lalu dalam perjalanan menuju makan malam, hujan deras banget (Bali sedang dalam musim pancaroba, siang panas sekali, malam hujan deras sekali. Kalau kata supirku, setelah Nyepi pasti hujan deras sebagai bentuk pembersihan). Untuk merayakan ulangtahunku, kami makan malam di WAHAHA, Jimbaran. Antri 1 jam (hiks.. ga terlalu berasa lama karena bisa jalan2 di sekitar restoran dan makan es krim.. walaupun hujan tetap makan es).

Mengakhiri malam di hotel POP, Kuta. (ga suka hotelnya karena kecil kamar mandinya dan jendela sempat rusak dan harus diperbaiki dulu).

Day 2 - 22 Maret 2019.
Bangun super pagi (kalau liburan selalu bisa bangun pagi. hahhahaha. kalau kali ini ditambah dengan aku kedinginan dan selalu aku mandi duluan dibanding dia yang tidurnya enak banget dan susah dibangunin). Sarapan pagi di hotel yang juga biasa dan ga seru banget karena cuma ada 1 menu.

Lanjut.. kami ke Slingsing.. jauh banget. hampir 2 jam demi makan babi guling bu Suci (dan ternyata salah jam dong.. bukanya jam 5 sore). Ga sia-sia juga sih karena supirku emang paling bisaan.. diajak liat-liat lewat jalan desa yang super duper sepi dan asri banget. ga ada desa begitu di Jakarta.

Karena sudah sangat lapar dan tetap ingin makan babi guling (selama di Bali, kami pesta makan babi guling terus setiap hari.. hahahaha), supirku mengajak makan di Babi guling Pak Candra (enak pakai banget.. cuma karena namanya makanan Bali, semua serba pedas.. sedikit menyiksa diri, tapi pasti next time aku akan ke sini lagi).

Habis makan, langsung menuju ke Bali Zoo (dapat tiket gratis karena palakin mantan karyawan Green Bay yang memang orang Bali dan kerja di Bali Zoo, lumayan lah)
Keliling hampir 3 jam (keliling sih paling 1 jam, ngobrol sama teman yang lama. selalu menyenangkan bisa ketemu teman lama). Selama aku ngobrol, dia hanya diam dan menikmati udara sore saja.. aku juga ga sadar dengan keberadaaanya karena terlalu asik dengan teman (begitulah aku, ga bisa memperhatikan banyak hal sekaligus. hahahahha.. untungnya dia ga bete dan santai saja).

Dari zoo, kami bingung mau kemana karena dia tiba-tiba berubah pikiran dan ga mau ke Tanah Lot. Jadilah supirku yang bingung dan akhirnya mengajak kami ke toko coklat lokal (godaan banget.. nyobain hampir 20 macam coklat), lalu ke tempat nongkrong kekiniaan yang ternyata tempat yang instagramable banget. Aku rasa HP dia penuh dengan foto-foto kami. Setelah itu, kembali hujan lebat dan kami makan malam di restoran yang mahal tapi ga enak tapi kekiniaan banget. Setelah makan, masih hujan lebat, padahal aku sudah bilang ke supirku kalau dia boleh pulang dan istirahat, tapi malah kami diajak ke tempat oleh-oleh (malas pulang kalau belum malam kayaknya). Jadilah kami belanja oleh-oleh, terus beli sate untuk dibawa pulang ke hotel. SATE BABI BAWAH POHON , enak pakai banget. (harusnya sebelum pulang kami mampir di sini dan take away buat oleh2 juga).

Hotel berikutnya adalah hotel yang kekinian banget. CARA CARA INN. Hotel ini adalah pilihan dia.. seru dan lucu konsepnya. Like this hotel tapi... linennya ga halus jadi ngak nyaman tidurnya.

Day 3 - 23 Maret 2019
Pagi-pagi kami langsung ke Desa Penglipuran, Bangli. Desa tradisonal Bali yang bagus banget. Perjalanan ke sini hampir 2 jam dan ketemu banyak sekali penjual durian di jalan. Karena tidak bisa menahan diri, maka supirku bilang kalau setelah selesai dari desa Penglipuran, kita mampir untuk makan durian. Penduduknya ramah, udaranya sejuk. Desa ini unik banget. 1 pintu rumah berisi beberapa kepala keluarga. Karena supirku berasal dari desa Bangli ini, maka supirku bercerita panjang kali lebar dengan seru semua hal, dari makanan, minuman, budaya dan semua hal yang seru di desa Bangli.

Setelah puas jalan-jalan di Desa Bangli ini, kami diajak makan di tempat favorit dengan makanan khas Bangli, MUJAIR NYAT NYAT. Kali ini aku cukup bisa menikmati makanan ikan mujair, karena tidak bau sama sekali, tapi karena pedas jadi cukup menyiksa diri. hahahhaha.
Seperti janji, kami mampir juga ke penjual durian jalanan. Murah meriah. 1 buah hanya 20 ribu dan 50 ribu sudah ukuran yang besar.. coba di Jakarta.. mana ada. Meskipun supirku tidak suka durian tapi dengan senang hati dia mau membiarkan kami bawa durian ke villa kami. Artinya selama seharian, mobil kami bau durian,. Kasihan juga sih.. jadi selama di mobil, jendela aku buka supaya baunya tidak menyengat dan karena udara di UBUD juga sejuk jadi it's win-win solution.

Setelah makan, kami lanjut ke istana Soekarno di Tampak Siring. Di sini hanya sebenatr karena memang kami tidak "mencobai diri" dengan percaya dengan air suci. Di sini sih agak gerimis, jadi begitu selesai keliling, agak basah kayak kucing kecebur got.

Berlanjut ke TEGALALANG RICE FIELD.
Penderitaan dimulai. Dia sih pakai ngajak hiking. Capek bukan karena mendaki tapi karena menahan diri supaya tidak terpeleset. Berhubung baru selesai hujan, yang namanya sawah pasti becek, ditambah dengan sepatu yang tidak sesuai.. melelahkan sekali. Mengitari sawah sampai 2 jam. dan ketika sampai di atas, sudah bau dan lepek karena keringat. Kalau bukan karena dia yang rajin semangatin.. aku sih udah malas banget. ga tahan sama beceknya. untung pakai celananya cukup nyaman, jadi ga masalah harus hiking.
Sampai di atas, saking malasnya berjalan ke pos, akhirnya supirku yang samperin kami. hahahah
setelah dari sana, kami kembali ke "peradaban",  keliling daerah keramaian UBUD dan ke istana UBUD. Kebetulan ada acara karena weekend, jadi kami nonton dulu pertunjukan musik adat Bali. (Padahal selama di mobil, supirku sudah pasang lagu instrumen Bali, suka banget)

Setelah puas, lanjut makan malam.. sebenarnya tidak ada planning makan di bu Oka karena sudah mau tutup tapi karena sudah di depan mata, kami putuskan makan di sini. Tidak sememuaskan yang aku bayangkan dan disebutkan orang enak.

Selesai makan, kami kembali ke Villa. suka banget sama Vila MANDI karena luas banget. Kamar mandinya saja sudah seluas kamar tidur di hotel sebelumnya. Karena hari ini cukup melelahkan, kami memutuskan tidak jalan malam lagi. Walaupun masih bau asem kami memutuskan tidak mandi dulu, tapi mencoba menikmati kolam renang (padahal semua hotel yang sebelumnya juga memiliki kolam tapi karena hujan terus-menerus, jadinya tidak bisa berenang. Hanya di UBUD yang hujannya siang, dan malamnya mendung-mendung saja) dan makan durian yang tadi kami beli di pinggir jalan. Belum pernah aku makan durian sebanyak itu dalam sekali makan, sampai badanku panas semua.

Day 4 - 24 Maret 2019 (last day)
Karena dia sudah memutuskan untuk ke gereja, maka pagi-pagi kita sudah siap-siap berangkat ke gereja setelah sarapan. Karena supirku tidur di rumah neneknya di BANGLI (ga ada istri yang mengurusi sampai ga tau kunci mobil ditaruh dimana) plus ditambah mabok duren, jadi dia agak telat.
Untungnya sampai di gereja tidak terlambat. Ketemu dengan Stephen yang kuliah di Bali, kami memutuskan untuk makan siang bersama.. masih edisi BABI GULING.. kali ini di WARUNG REBO. enak dan ga terlalu pedas sehingga tidak terlalu menyiksa diri.
Lanjut ke NUSADUA. Perjalanan kali ini untuk memuaskan hasrat norak untuk lewat tol di atas laut. hahahahah.. Jadilah kami menuju kesana melalui tol dan main di tol. Inilah awal penderitaanku di Jakarta setelah liburan. Jam 12 siang main di pantai sampai jam 4 sore.. Perasaan sudah pakai sun block tetapi ternyata kulitku terbakar gosong dan sakit sekali. Anehnya hanya 1 area di bahu kanan saja.

Puas main di pantai, mulai bingung lagi mau kemana. Akhirnya supirku mengajak ke pantai KUTA untuk menikmati sunset. Hari terakhir pun berakhir dengan keliling daerah Tuban sebelum ke airport.
Karena penerbangan malam, jadi kami mampir dulu di pusat oleh-oleh lagi dan sambil makan malam sebelum pulang

So sad have to end this holiday.. tapi aku pasti balik lagi ke BALI.
Mungkin aku berpikir untuk beli rumah di BALI so anytime mau liburan.. tinggal meluncur saja.

See you soon Bali..




Selasa, 26 Februari 2019

Part III

Aku tahu aku yang seringkali moody, kadang aku tidak keberatan dan bisa memaklumi kelakuan yang aku tidak pahami, dan terkadang aku benar-benar menjadi kesal dan marah dengan hal-hal yang aku anggap tidak penting tapi dibuat seolah-olah sangat besar.

Hanya karena terlambat 5 menit dari waktu janjian, aku bisa marah besar tapi terkadang terlambat sampai satu jam pun aku biasa saja.
Aku tahu dia bingung menghadapiku dan terkadang frustasi. Kalau aku diam saja, dia akan terus bertanya dan aku jadi sebel dengannya. Kalau dia diam, aku marah karena kuanggap dia tidak peduli padaku.

Ya aku tahu aku terkadang menjadi wanita yang sulit. Semakin matang usiaku, semakin aku mandiri, semakin aku tidak peduli dengan semua aturan dan sangat pemilih.

"Kamu ga akan ketemu orang yang benar-benar seperti yang kamu pikirkan, Ri", kata ci Ani padaku."Aku sudah menikah lebih dari 10 tahun dan tetap saja banyak yang tidak cocok dengan suamiku, pacaran kami juga lama, tetap saja saya belum bisa memahami dia sepenuhnya. sering berantem, tapi ya untungnya sih dia lebih cuek ya jadi ga sampai ribut besar. Menikah itu adalah proses penyesuaian seumur hidup".

Aku hanya tersenyum. Aku tahu semua teori itu. Aku bukan mencari lelaki impian yang sempurna tetapi aku selalu percaya kalau ada orang yang tepat yang Tuhan siapkan buatku. Bukan yang sempurna tapi yang TEPAT.

Jawaban yang sama yang saya berikan kepada semua orang jika ditanya kenapa aku masih sendiri, "Untuk apa menikah kalau sendiri pun aku bahagia, dan saat ini sepertinya memang tidak harus punya pasangan untuk menjalani hidupku

"Ri, kamu cari apa lagi? Bukannya dia sudah memenuhi semua ceklist yang kamu doakan? Kenapa masih ragu? Dia terus tanya ke aku kapan waktu yang tepat untuk bicara sama kamu dan kira-kira tanggapan kamu seperti apa. Aku bingung, Ri ada di tengah-tengah hubungan kalian". Kata Mila.

"Kenapa dia tanyanya ke kamu? Kenapa tidak tanya langsung ke aku?"
"Dia juga sepertinya merasakan keraguan kamu, tapi mau berusaha membuat semuanya sesuai yang kamu inginkan. Dia pengen buat kamu happy, Ri. Can't you see that?" Mila masih bersikeras.

"Aku bingung, Mil. Aku bahagia bersama dia, tapi aku tidak yakin bisa membuat dia bahagia. Aku takut gagal lagi dan kecewa lagi. Aku merasa mampu kok menjalani hidupku sendiri dan sepertinya aku baik-baik saja kalau sendiri."

"Ri.. Gw bisa melihat kebahagiaan kalian sewaktu kalian bersama. Dia sayang sama kamu dan kalian pun selalu mengusahakan hubungan kalian. Gw tahu kalian cocok satu sama lain. Kamu juga banyak berubah kok, Ri, setelah sama dia. Lagian kamu butuh teman hidup, Ri buat jalanin hari-hari kamu."

Aku diam mendengarkan Mila berusaha meyakinkanku.
Beberapa hari ini aku memang menghindari dia untuk bertemu langsung. Hanya chat dan telepon saja seperti biasa dan tidak pernah panjang. Mungkin dia merasa aku ragu karena sikapku akhir-akhir ini.
Semua karena aku tahu kalau dia mulai merencanakan untuk melamarku.

"Aku ga mau dia kasih surprise sebelum kami bicara dan yakin kalau kami benar-benar siap." kataku.

"Masalah kalian itu sebenarnya cuma masalah komunikasi aja. Dia takut kamu ga bahagia dan kamu takut dia ga bahagia karena kelakuanmu. Pusing aku menghadapi kalian. Saling cocok tapi mencari-cari ketidakcocokan." Kata Mila dengan nada kesal.

Sampai saat ini hanya 1 kalimat yang tepat bisa membuat aku tenang dan tidak berdebat dengan logikaku. Dan kalau dia berasal dari Tuhan, dia pasti sudah Tuhan "bisikkan" kalimat itu buatku dan aku tahu dia berasal dari Tuhan. Dan ini yang membuat aku ragu.. dia tidak menggunakan kalimat itu. Tidak atau Belum?? Entah ujian ini akan sampai kapan baru selesai.

Kamis, 14 Februari 2019

Part II

Perkenalan kami dimulai dengan cara yang sangat aku benci yaitu lewat chat.
Aku benci kenalan lewat chat karena aku pernah terluka dan aku tahu aku tidak bisa akan lupa setiap detail kejadian penyebab luka itu. Tidak akan pernah.

"Aku cuma iseng aja kok. Kelamaan sendiri kadang kan bosan. Walaupun banyak kerjaan dan ada kalian yang selalu ada buat aku, tapi kan aku juga ingin sekali-sekali diperhatiin dengan cara yang berbeda sama orang lain.." terangku saat menceritakan keisenganku membuka web mencari pasangan ke sahabat-sahabatku.

"Ga kapok kamu sama kejadian dulu?" Tanya Mila.
"Aku cuma iseng aja.. ga akan ada juga akan seriusan. Iseng aja. Ga perlu serius-serius banget deh." Jawabku
"Kita cuma ga mau kamu diboongin lagi dan mengulang kesalahan yang sama. Get real lah, Ri. Keluar, bersosialisasi, jangan cuma main sama anak-anak muda di gereja kamu aja. You deserve your own life." Kata Yuli.

Entahlah..aku sudah tidak terpikir lagi untuk mencari kemana-mana. Usiaku sudah tidak muda dan aku memang tidak suka untuk pergi ke keramaian. Aku memang memilih untuk melayani anak-anak muda. Aku melewatkan masaku dulu dan aku tidak mau mereka juga melewatkan masa mereka.

" Kalau beneran ada yang mau serius gimana?" tanya Wildy.
" Bagus lah.. berarti aku ga akan sendiri lagi" jawabku ringan, "Lagian ga akan ada yang berani serius karena aku akan bilang kalau aku cari suami. Mereka pasti kabur kalau diajak serius.. seribu alasan. Tenang aja.. cuma main-main aja."

"Ri, kamu kenapa aneh banget sih.. kamu pengen punya hubungan serius tapi kalau ada yang beneran mau serius kamu ga yakin?" Tanya Wildy. "Kamu mau punya pasangan, tapi kamu meyakini kalau semua yang kamu lakukan cuma iseng. Kamu yang ajarin kita bahwa apa yang kamu pikirkan itu yang akan terjadi."

Aku menarik nafas dalam-dalam. Mungkin aku memang benar salah. Aku selalu memulai dengan ketidak seriusan, maka akhirnya ga pernah jadi serius. Aku tidak yakin dari awal, cuma ingin iseng dan main-main saja, makanya akhirnya pun cuma main saja.

Entahlah...
Kejadian lama terlalu menyakitkan dan sampai saat ini rasa itu tidak bisa hilang dan membuatku selalu ragu. Terbayang jika kegagalan itu terulang dan rasa sakit itu kembali lagi padahal sudah aku coba lupakan. Apa aku benar belum memaafkan? Tiap malam aku berdoa meminta supaya aku mampu memaafkan dan menjalani dengan ikhlas, tapi kenapa setiap kali melangkah masuk ke sana, rasanya sulit.

Senin, 07 Januari 2019

Selingan before Part II

Setiap hari yang kita lalui tidak pernah ada yang kebetulan.
Tahun 2019 ini, kau tidak membuat lagi list apa yang ingin aku capai karena endingnya aku seringkali gagal dan kegagalan itu mengintimidasi aku.

Tahun ini aku mau belajar hidup dipimpin oleh Roh.
Lalu, ketika natal pemuridan aku menerima pengurapan dari lagu ini.
Air mata tak bisa aku bendung ketika mendengar lagu ini..
Lagu ini terus mengalir dalam hatiku.
Jika aku renungkan kata-kata dalam setiap lirik lagu ini, jiwa ini semakin hancur.
Betapa hidup ini masih belum benar-benar melepas hak-ku dan masih terus menunjukkan siapa aku dan bukan siapa DIA yang sudah menebus hidup ini.

Mungkin ini lagu pertama dalam tulisanku yang benar2 mengingatkanku bahwa hidupku bukanlah aku lagi tetapi Kristus yang hidup di dalamku. Semoga lagu ini akan terus ada di hati untuk remind aku.


MENGIKUT YESUS

S'mua kar'na AnugrahMu Hari ini ada Bukan kar'na kuatku Namun kar'na RohMu Kubawa hatiku, penyembahanku Ku semakin berkurang Yesus semakin bertambah Mengikut Yesus itulah kesukaan hatiku Kulepas semua hak ku untuk mengenal kehendakNya di hidupku Mengiring Yesus itulah kekuatan hidupku Kuyakin anugerahnya mampu jadikanku hamba yang berkenan selalu