Jumat, 10 Oktober 2014

Apa yang penting dalam sebuah hubungan?

Manusia adalah makhluk sosial yang artinya ga bisa lepas dari orang lain. Manusia selalu berinteraksi dengan orang lain. Interaksi manusia ada yang hanya bersifat jangka panjang dan ada juga yang pendek. (tulisan ini sudah seperti latar belakang paper saja)

Ok.. to the point aja..
Hampir seluruh paper ilmiah yang aku buat semuanya tentang penyesuaian pernikahan (fokus tulisan ini lebih untuk pasangan), tapi sepertinya semuanya hanya teori saja. Sulit untuk dipraktekkan kalau yang paham hanya satu pihak saja. Bagi beberapa orang, butuh  konselor pernikahan untuk mengetahui hal ini. sehingga dapat meminimalkan perceraian/perpisahan. 

It takes two to tango.. butuh dua orang untuk bisa membuat hubungan bisa berhasil. Jika hanya salah satu saja yang berusaha, sedangkan yang lain tidak, maka usahanya akan terasa berat dan cenderung gagal. Hal ini bukan saja berlaku bagi pasangan yang sudah menikah, tetapi juga dari awal ketika menjalin hubungan dengan pasangan

Dalam sebuah hubungan, ada banyak hal yang harus disesuaikan. Berikut beberapa hal yang yang pastinya butuh penyesuaian baik bagi pasangan yang sudah menikah atau bagi yang masih menjalin hubungan:
1. Kebiasaan pribadi. Setiap pasangan harus dapat memodifikasi kebiasaannya yang berhubungan baik waktu, tempat dan barang yang digunakan.
2. Kehidupan sosial. Ketika menjalin hubungan dengan orang lain, maka mau tidak mau, suka tidak suka, kehidupan sosial pun akan menjadi berbeda. teman dan keluarga pasangan, aktivitas yang dijalani pasti akan berubah
3. Komunikasi. Bagiku, ini adalah hal yang paling penting. Pasangan harus dapat mengkomunikasikan setiap hal dengan cara yang konstruktif, menyampaikan perasaan, ide dan kecemasan, saling mendengarkan
4. Pemecahan masalah dan konflik. Ketika kita berhubungan dnegan orang lain, konflik dan masalah sangat mungkin terjadi. Bagaimana pasangan memecahkan masalah dan konflik akan menentukan kelangsungan hubungan
5. Materi. Pemilihan tempat tinggal, pengolahan keuangan sering kali menjadi permasalahan dalam hubungan pasangan yang menikah. Bagi individu yang mulai menjalin hubungan, maka masalah materi pun menjadi faktor penting. Pengeluaran yang awalnya hanya untuk kebutuhan pribadi, sekarang meningkat karena adanya pengeluaran untuk kegiatan bersama pasangan.
6. Keluarga. Ketika menjalin hubungan dengan pasangan, maka tidak dapat dihindari bahwa kita menerima "bonus" berupa paket keluarga. Paket ini terkadang mnguntungkan, namun tidak jarang juga membawa masalah.
7. Dukungan, kepuasan emosi. Dalam menjalin hubungan dengan siapa saja, termasuk dengan pasangan, maka dibutuhkan empati, kepekaan terhadap pasangan dan dukungan emosi.
8. Moral. nilai, dan ideologi. Penting bagi pasangan untuk memiliki nilai dan ideologi yang sama. Hal ini membantu mengurangi konflik yang mungkin terjadi. Pandangan yang sama membawa pasangan kepada pemikiran dan penilaian yang sama.

Bagi pasangan yang sudah menikah, maka hal-hal yang membutuhkan penyesuaian pun semakin banyak, misalnya peran gender (untuk pembagian tugas, perawatan anak, penentu penghasilan), pekerjaan (pemilihan pekerjaan, tempat dan jadwal kerja), kekuasaan dan pengambilan keputusan, penyesuaian seksual, dan lain-lain. Ketika dua pribadi menjadi satu maka dibutuhkan penyesuaian satu sama lain sehingga tidak terjadi konflik. Masing-masing pribadi harus berusaha menyeimbangkan diri dengan pasangan, entah itu menurunkan standar atau justru menaikkan level diri.

Dalam proses penyesuaian ini ada faktor-faktor yang mendukung dan juga menghambat. Beberapa faktor penghambat seperti: tidak dapat menerima perubahan sifat dan kebiasaan dari pasangan, tidak adanya inisiatif, campur tangan keluarga yang terlalu besar, isu SARA, keegoisan untuk mempertahankan  pendapat dan pemikiran masing-masing. Semakin buruk lagi jika pasangan memiliki pola komunikasi yang buruk.

Terlepas dari semua hal yang mungkin dapat menghambat penyesuaian, jika hubungan dilandaskan atas dasar kasih, maka setiap hambatan pasti dapat dilalui. Mengetahui apa yang diinginkan pasangan serta keinginan untuk membahagiakan pasangan tentu dapat menjadi penentu keharmonisan hubungan. Bagiku, kepercayaan, keterbukaan, mencari tahu apa bahasa kasih dari orang yang dikasihi dan berusaha memenuhi apa yang diinginkan dengan landasan kasih TUHAN, maka setiap hambatan akan dapat diatasi.

Kembali lagi, hubungan terbentuk dari interaksi antara 2 orang atau lebih. Jika hanya salah satu pihak saja yang berusaha, hubungan akan timpang. So, jika ingin hubungan yang berhasil dan harmonis, maka usahakan bersama, komunikasikan  dengan cara yang konstruktif  untuk setiap hal dengan terbuka sehingga tidak ada hal yang dapat menghambat dalam hubungan tersebut.