Selasa, 11 Januari 2022

3 Bulan Mengenal Dia

Tanggal 10.10.2021 aku mengenalnya.

Tanggal 10.01.2022 menjadi 3 bulan.

Jika di HRD, maka sudah menjadi penilaian apakah lulus probation atau tidak.

Jika ditanya padaku, maka aku memberi nilai C saja. Banyak hal positif yang aku suka, tetapi juga banyak hal negatif yang menjadi pertimbanganku.

Jika dinilai dari awal, sebenarnya aku tahu aku tidak boleh memasukkan dia dalam list, tapi aku melanggar dan memberi celah untuk diriku sendiri. Aku kompromi dan dengan dalih cuma berteman. 

Dari awal aja sudah tidak satu frekuensi, aku berharap bisa berteman dahulu, tapi dia memperlakukan aku tidak seperti teman sampai pada akhirnya hubungan ini tidak jelas lagi seperti apa.

Aku serba salah. Di satu sisi, aku ga mau dia terluka (walaupun dia yang menjadi penyebabnya sendiri). Di sisi lain, aku juga yang merasa mampu menghandle hubungan ini, tapi yang ada malah aku terjebak di tengah perasaan yang tidak jelas.

Aku tahu aku salah jalan dan bingung cara kembalinya.

Manusia duniawiku berharap, tapi manusia Rohku menolak.

Secara karakter, banyak yang tidak aku sanggup tolerir (ga prinsip dan kalau memang harus dijalani ya aku harus belajar menyesuaikan diriku dan itu pun baik buatku untuk menjadi lebih dewasa). Aku ga suka manusia cuek karena aku penuh kecurigaan dan tidak sabar. Aku ga suka manusia yang tidak empatik karena tidak mau belajar peka dan peduli perasaan orang lain. Aku manja dan mau diprioritaskan lebih dari yang lain (aku tahu batasanku dan menurutku kerjaan/your me time tidak lebih penting dari aku).

Haruskah aku menunggu ending dari masa puasaku? Atau aku akhiri sekarang saja?

Siapkah aku dengan semua konsekuensinya? Atau aku bicarakan lagi? tapi buat apa bicara untuk hal yang sudah tidak mungkin. 

Alasan paling utama dan prinsipal tidak berubah ya sudah seharusnya tidak usah kompromi. Jikapun dia berubah menjadi pria yang lebih care dan perhatian seperti aku mau, dia tetap tidak bisa menjadi pria seiman yang aku rindukan. Sumber masalah akan selalu ada, jika sumber solusi tidak sama, maka masalah tidak akan pernah selesai.