Senin, 18 Juni 2018

Juli 2018

Sudah bulan Juli....
Terlalu sibuk sampai tidak ingat untuk menulis.
Aku suka menulis untuk remind apa saja yang sudah aku lalui dalam hidup aku dan jadi bahan evaluasiku untuk instrospeksi diri.

Ok. April dan Mei adalah periode aku sibuk mempersiapkan Camp untuk anak-anak gereja. Dengan tim yang hanya 8 orang tapi aku bersyukur semua bisa berjalan. Ini benar-benar jadi pengalaman aku berjalan dalam Tuhan. Dengan dana yang tidak masuk akal dan tanpa koordinator KPA yang akan membimbing dan "memproteksi", kami bisa lalui ini semua dan berjalan dengan cukup baik.

Awal pencarian dana.. hanya Tuhan yang tahu pergumulanku. Aku sudah siap kalau sebulan gajiku aku korbankan buat acara ini tapi Tuhan terlalu baik.. di hari pertama cari dana, langsung ada donatur yang langsung mentransfer dana yang diperlukan. Lanjut ke pembicara, sudah sangat bingung karena target acara yang mau dituju cukup challengging dan aku ga mau salah pilih pembicara, dan puji Tuhan, disediakan tepat waktunya meski tampaknya mepet tapi aku tahu Tuhanku luar biasa. Selama masa persiapan yang hampir sebagian besar dikerjakan oleh aku dan partnerku saja. Berdua kami berusaha memberikan yang terbaik supaya panitia lain masih tetap bisa menikmati acara dan tidak terbeban. Aku juga bersyukur untuk setiap fasilitator yang dengan luar biasa mau memberikan diri untuk membantu. Setiap acara ini adalah anugerah karena semua direncanakan hanya dalam waktu 2 bulan. Bersyukur juga dengan sahabat sejatiku dalam pelayanan yang sangat memberikan kekuatan dan dukungan yang luar biasa. Tata is the best. Sambil menyusui pun ia jalani mondar mandir dari hotel ke villa. Aku tahu perjuangannya tidak mudah, tapi sangat luar biasa membantu. Untuk Dian yang dengan segala kelebihan dan kekurangan, juga memberikan yang terbaik. So helpful. Satu moment paling wow adalah aku nyetir sendiri sampai ke villa yang awalnya ku sudah sangat ragu apakah aku bisa. Aku sangat takut kalau harus bawa mobilku yang  unyu2 itu ke luar kota terutama harus menanjak sampai ke puncak. But, at the end of the day, I can't say more than Thank God. Semua karena anugerah Tuhan saja.

Pikirku, after camp Amazing Love ini, maka perjalanan puncaknya sudah selesai. Baru mau nafas untuk prepare liburanku, sudah kembali dipilijh jadi koordinator acara natal tanpa pakai ijin dan tanya dulu padaku. God is too good to me. Aku ga mungkin tolak kepercayaan ini, meski aku tahu akan sangat luar biasa challenge kali ini, tapi God is number one and He will work through me. Pikirkan liburan kemudian aja, fokus mulai tertuju pelayanan natal. Christmas Concert: The greatest Love for Indonesia...... is on the way.

Tapi tetap sambil prepare Natal, aku tetap prepare liburan. Hahahahhaha.
Rasanya ada yang beda aja kalau ga kemana mana. Tapi kali ini dalam negeri aja karena sudah banyak pengeluaran buat beli rumah. Hahahhahahaha.. mau irit tapi tetap selalu aja ada budget buat liburan. Minimal sekali lah dalam setahun kemana gitu selain di Jakarta dan sekitar doang.

Next month will be about Solo and Surabaya and Bali. Sambil belajar sambil juga liburan.. sekalian.



April 2018

Kali ini sedang prepare program dadakan yaitu seminar LDSR (Love Dating Sex Relationship) karena melihat anak jaman now yang semakin mudah terjebak rayuan kenikmatan dunia, dan yang paling sering adalah dosa sex. Dosa sex mulai dari yang paling sederhana: pornografi, masturbasi, sex before marriage and yang mulai berani tampil ke publik, LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender).

Dari Perilaku sex yang normal sampai perilaku sexual yang menyimpang, semua terpampang di depan mata dan media sosial yang semakin mudah terakses lewat internet membuat eksposisinya semakin luas dan marak. Sex yang seharusnya dinikmati saat menikah pun menjadi sesuatu yang tidak menjadi sakral lagi. Tidak ada rasa takut ketika melakukan dan kemudian menyesal ketika merasakan akibat perbuatannya. Hal ini bukan berarti tidak terjadi di kalangan anak-anak gereja. Rajin ke gereja atau bahkan ikut kelas pemuridan tidak melepaskan kita dari jerat untuk melakukan dosa sex. Jika iman tidak cukup kuat pasti akan jatuh. Jika hati nurani diabaikan karena lebih mengejar kepuasan jiwa, maka akan dengan mudah jatuh dalam dosa.

Saat persiapan, panitia yang terlibat tidak jaminan sudah mengerti tentang LDSR, maka selama meeting muncullah pertanyaan:

  1. Pacaran itu boleh ga ya?
  2. Batasan pacaran apa?
  3. LDR (Long Distance Relationship) itu boleh ga ya?
  4. Kalau sudah menikah, memang boleh melakukan apa saja (sex dengan segala macam cara)?
  5. Bagaimana cara supaya hubungan itu bisa awet ya? (You are asking the wrong person yang tidak punya hubungan yang bertahan.. hahhahahha)
  6. Apa sih landasan supaya kita bisa menjalin hubungan dan tetap menjaga kekudusan hidup?
  7. Apa yang membuat seorang single bisa bertahan ketika semua berpasangan?
Luar biasa pertanyaannya.
Hahahahahahhahahahaha.. untung bukan aku yang isi acara, bisa keringat dingin jawabnya.