Jumat, 02 Mei 2014

Ramalan Tarot

Store Thamrin, 10 malam

     Ajakan teman untuk hang out setelah seharian kepala panas karena terus dicekokin dengan ilmu dari project baru berakhir dengan bujukan untuk dibacain kartu tarot. Aku sebenarnya tidak ingin diramal karena takut jadi sugesti dan membuatku jadi terbawa. Dalam kondisiku sekarang, aku mudah sekali terpengaruh. Sebenarnya dari dulu aku tidak pernah percaya dengan ramalan. Aku berusaha untuk menjalani hidup dengan pasrah dan berusaha dengan sangat keras supaya bisa tetap berada di jalan Tuhan. Ketika kondisiku sekarang, aku berusaha sendiri untuk bisa tetap setia dengan imanku kepada Tuhan Yesus, aku tidak ingin terpengaruh dunia yang menganggap semua hal itu lumrah karena orang lain juga melakukannya.
   At the end, aku terbujuk. Ini kali kedua dalam kondisi yang hampir sama. 2 orang teman yang bisa meramal ada bersamaku. Satu membaca kartu tarot yang kubuka, satu lagi membaca garis tanganku. Keduanya menyampaikan statement yang sama. Padahal mereka tidak tahu keadaanku. Mereka tidak tahu yang aku jalani. Mereka hanya teman kantor biasa saja. Selama ini juga yang terjadi hanya urusan kantor atau becanda biasa. Mungkin memang mereka punya kemampuan untuk bisa melakukan hal tersebut. Talenta setiap orang memang berbeda.
    Here it is. Mereka berdua menyampaikan hasil yang hampir sama. Aku berada di persimpangan jalan. Pilihan yang akan menentukan masa depan hidupku. Kalau aku terus pada pendirianku sekarang, maka aku akan berakhir menjadi wanita karir dengan kehidupan sosial yang minim. Jika aku mau berubah, maka hidup sosialku yang akan berubah dan karir yang kujalani akan biasa saja. Garis tanganku pun berubah dalam waktu kurang dari 6 bulan. Sebelumnya temanku melihat hal yang berbeda dengan yang sekarang. Garis tanganku mengikuti pilihan hidup yang aku tentukan. Satu hal yang membuat temanku kagum adalah, kartu utama yang terbuka adalah iman. Temanku bilang, semuanya aku jalani dengan penuh iman, biar kehendakMU bukan kehendakku. Aku selalu kuat dan sanggup menjalani semuanya karena iman yang tegar. Kartu lainnya adalah kartu yang kontras, kartu yang menunjukkan kekerasan hati tapi juga kelembutan seorang ibu. I'm a good mommy :)
    Aku masih saja amazed dengan tarot, bagaimana bisa kartu bisa membaca kondisi yang terjadi padaku padahal aku tidak pernah bercerita. Dengan melihat sebuah kartu, lalu ditanya, "kamu sedang dekat dengan beberapa pria?" WOW... apa maksudnya?? "kamu bingung memilih? Ada salah satu alasan yang dikarenakan keluarga??" Speechless. "kamu orang yang selalu pakai logika, sedangkan masalah hati adalah perasaan maka solusinya bukan logika." again I'm speechless. Mau nangis tapi malu karena orang-orang yang begitu ramai dan di depan teman kerja. "kamu bukan orang yang menunjukkan kelemahan di depan orang lain. Di depan orang, kamu berbeda. Dalam hati, kamu berusaha untuk kuat. It's ok to be weak." Then, air mata pun turun tanpa bisa ditahan. Lalu yang paling akhir setelah dikonseling (even psikolog needs konseling :p ), kalimat pamungkas yang sekali lagi bikin aku kembali galau.."jawaban akhir dari pertanyaan di otak kamu sekarang, kamu sendiri yang bisa jawab, bukan di dia. Kamu mau akhiri atau kamu mau terus seperti itu. Pilihan ada di tangan kamu." Aku bingung, kalau aku mau meneruskan, bagaimana caranya? Kalau aku mau mengakhiri, ini seperti akhir yang akan menghantui karena mengambang tanpa jelas.
    Balik lagi.. semuanya hanya iman saja. Percaya saja kalau semua akan baik dan Tuhan akan memimpin setiap langkah hidupku selama aku mau berusaha menjalani ini dengan baik sesuai dengan kehendakNYA. Thank YOU, LORD. Aku punya teman yang luar biasa. Sampai di rumah, berdua mereka menulis pesan singkat yang hampir sama bahwa aku harus ingat bahwa ini ramalan saja dan Tuhan akan berikan yang terbaik dalam hidupku. AMIN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar