Selasa, 08 Februari 2022

Aku adalah Aku, Meski Kamu Berubah

Aku adalah Aku, Meski Kamu Berubah

Kalimat ini terinspirasi dari 2 Timotius 2: 13: Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.

Seiring berjalan waktu, semakin aku belajar dan mengenal Tuhan dan bertumbuh baik secara usia fisik dan rohani, aku tahu hidupku diubahkan Tuhan. Aku didewasakan lewat setiap orang dan kejadian dalam hidupku. Makin hari aku belajar memaknai hidup berjalan makin serupa Kristus. 

Tuhan tidak berubah, meski kita selalu berubah. Kadang kita begitu rajin dan on fire dalam setiap hal yang Tuhan percayakan, tetapi kadang kita lesu dan ingin 'egois' dan menyenangkan diri sendiri.
 
Ketika dalam ujian, kita melekat erat kepada Tuhan
Ketika kita memiliki pergumulan, kita memohon kepada Tuhan
Ketika sedang sedih, kita berharap kepada Tuhan
Ketika kita butuh, kita meminta kepada Tuhan

Lalu ketika kita bahagia dan merasa mampu, kita lupa dengan Tuhan?
Ketika kita diberkati, kita lupa bersyukur?
Lebih buruk lagi, ketika ujian datang, kita salahkan Tuhan dan menganggap DIA Tuhan yang jahat?

DIA Allah yang setia dan tak berubah. DIA adalah Kasih, bagaimana mungkin DIA sanggup menyakiti untuk membuat kita menderita.
Penderitaan datang karena kita berharap di luar rancangan Tuhan
BAPA mana yang rela menyakiti anakNya?
Jika kita 'dihajar' karena IA tidak mau kita menjadi semakin terjerumus dan hancur, keluar dari master plan-Nya.

Yeremia 29:11 TB

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.


TRUST and OBEY

Ketika Tuhan sudah merancang yang baik dalam kehidupan kita, maka IA akan memenuhi rancangan-NYA karena IA tidak bisa melanggar janji-Nya.

Ketika kita melenceng ke kanan dan ke kiri, IA akan selalu sama, setia menunggu dan menuntun kita di jalan lurusNya.

Ketika IA masukkan kita dalam satu ujian, maka IA tahu kita pasti sanggup melewati ujian tersebut dan kelaur sebagai pemenang.

Yang harus dilakukan adalah PERCAYA dan TAAT. Respon orang percaya adalah ketaatan. Jika kita percaya pada Tuhan dan janjiNya, maka taat saja kepada FirmanNya. Tidak mudah dan tidak nyaman, tapi membawa damai sejahtera dan hidup benar.


Demikian dalam hidupku secara horizontal dengan sesamaku, bisakah aku bersikap seperti Tuhan? Apakah aku masih bisa menjadi aku yang Tuhan ciptakan sesuai gambaran-Nya? Jika Allah adalah KASIH, maka aku pun produk KASIH ALLAH. Rasaku adalah KASIH Tuhan.

Mampukah aku setia, ketika si dia tidak setia? Sanggupkah aku tetap menjadi diriku yang mengasihi dia, ketika kasihnya sudah pudar? Bisakah aku tetap tersenyum, ketika dia berpaling dan meninggalkanku? Apakah aku masih bisa bahagia, meski dia tidak membahagiakan seperti yang aku harapkan? Bisakah aku tetap sama, meski dia berubah? Aku tahu aku bisa karena Tuhan yang kerjakan untukku. Bagianku sebagai orang percaya adalah meresponi dengan TAAT.



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar