Rabu, 05 Desember 2018

Desember 2018

Sudah di penghujung tahun, Desember 2018.
Lama tidak menulis dan sekarang mendadak punya waktu dan ingin menulis.

3 bulan terakhir ini sibuk mempersiapkan natal. 
Di awal-awal masih bersemanagat membuat skrip drama, lalu pilih pemain
Namun, ketika memasuki masa latihan, aku mulai frustasi. Semua orang selalu punya alasan untuk tidak bisa latihan. Komitmen pun mulai turun, bahkan panitia utama juga selalu ada alasan untuk tidak menyelesaikan tugas. Berakhir dengan kerja sendiri. Sebenarnya aku lebih suka bekerja sendiri, karena semua hal dibawah kendali saya. Karena event natal ini sangat besar, aku tidak bia mengerjakan sendiri dan stress sendiri.

Stress kerja tambah stress pelayanan membuat aku semakin ga karu-karuan. Setiap hal yang iritate, membuat aku marah dan kesal. Korbannya pasti orang terdekat. Sampai aku curhat dan nangis ke mentorku. Aku sebenarnya paling tidak suka curhat, tapi karena beban sudah terlalu menumpuk dan aku tidak tahan lagi. Tapi yang namanya cowo memang paling ga bisa dijadiin tempat curhat, malah dikasih banyak ceramah. Akhirnya acara KEF yang menjadi tempat aku menemukan jawaban pergumulanku.

Sekarang ini ku lebih ringan menjalani pekerjaanku. Aku tidak mau mengambil pusing lagi semua hal yang memang di luar kendaliku. Aku memilih mengerjakan bagianku dengan maksimal dan perlahan-lahan, satu per satu pekerjaan terselesaikan dengan baik. Meski banyak hal yang di luar harapan, aku tutup mata dan tidak mau memusingkan. Jika memang itu yang Tuhan kehendaki, then be it.

Setiap hal yang menyebalkan, aku tidak mau pedulikan lagi. Jika memang tidak mau diajarkan  dn diberitahu, ya sudah. Aku tidak mau mengurusi. Aku kerjakan bagianku, keputusan dan resiko serta akibatnya adalah bagiannya. Aku belajar bahwa tidak semua hal bisa saya kendalikan dan tidak semua orang ada pada level pemikiran yang sama, maka tidak bisa dipaksakan dan tidak perlu dimasukkan ke hati.


Baru-baru ini, aku baru saja ikut rapat kerja.
Setelah selesai rapat kerja itu, aku mulai terpikir untuk berhenti dari jabatanku dan mulai mengerjakan sesuatu tanpa terikat struktur. Aku tidak leluasa dan merasa tidak maksimal mengerjakan visiku. Ada di dalam satu komunitas membuat kamu "gatal" untuk ikut terlibat dalam hal lain yang sebenarnya bukan bagianmu. Jika aku ada di luar struktur, lebih mudah buatku memberikan kritik dan saran tanpa dianggp ikut campur padahal divisi sendiri juga masih berantakan.

Aku semakin menyadari kalau aku tidak bisa terikat.. selalu ingin bebas.
Semoga ini tidak berlaku di pernikahanku.. amit-amit.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar