Senin, 18 Juni 2018

April 2018

Kali ini sedang prepare program dadakan yaitu seminar LDSR (Love Dating Sex Relationship) karena melihat anak jaman now yang semakin mudah terjebak rayuan kenikmatan dunia, dan yang paling sering adalah dosa sex. Dosa sex mulai dari yang paling sederhana: pornografi, masturbasi, sex before marriage and yang mulai berani tampil ke publik, LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender).

Dari Perilaku sex yang normal sampai perilaku sexual yang menyimpang, semua terpampang di depan mata dan media sosial yang semakin mudah terakses lewat internet membuat eksposisinya semakin luas dan marak. Sex yang seharusnya dinikmati saat menikah pun menjadi sesuatu yang tidak menjadi sakral lagi. Tidak ada rasa takut ketika melakukan dan kemudian menyesal ketika merasakan akibat perbuatannya. Hal ini bukan berarti tidak terjadi di kalangan anak-anak gereja. Rajin ke gereja atau bahkan ikut kelas pemuridan tidak melepaskan kita dari jerat untuk melakukan dosa sex. Jika iman tidak cukup kuat pasti akan jatuh. Jika hati nurani diabaikan karena lebih mengejar kepuasan jiwa, maka akan dengan mudah jatuh dalam dosa.

Saat persiapan, panitia yang terlibat tidak jaminan sudah mengerti tentang LDSR, maka selama meeting muncullah pertanyaan:

  1. Pacaran itu boleh ga ya?
  2. Batasan pacaran apa?
  3. LDR (Long Distance Relationship) itu boleh ga ya?
  4. Kalau sudah menikah, memang boleh melakukan apa saja (sex dengan segala macam cara)?
  5. Bagaimana cara supaya hubungan itu bisa awet ya? (You are asking the wrong person yang tidak punya hubungan yang bertahan.. hahhahahha)
  6. Apa sih landasan supaya kita bisa menjalin hubungan dan tetap menjaga kekudusan hidup?
  7. Apa yang membuat seorang single bisa bertahan ketika semua berpasangan?
Luar biasa pertanyaannya.
Hahahahahahhahahahaha.. untung bukan aku yang isi acara, bisa keringat dingin jawabnya.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar